Senin, 04 Februari 2013

Cerita sex dengan teman sedarah

Cerita sex dengan teman sedarah

Namaku Kasan aku punya kisah indah pada tahun 1979. Usia saya boleh dibilang masih cukup muda untuk mengenal yang namanya bercinta. Saya baru berumur 13 tahun.
-----2-----Saya mempunyai seorang tetangga cewek dia bernama Ita. Dari bentuk tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yang melihatnya pasti akan berdecak kagum. Semlohai kata orang. Dia tingginya yaach kira-kira 155 cm, dan berat 48, pokoknya ideallah. Lebih ideal lagi ternyata payudaranya wah ukuran gedhe (king size). Wajahnya lumayan enggak jelek-jelek amat walaupun tidak berkategori cantik juga sih, tapi bodinya sangat semlohai, bahenol kata cowok-cowok yang memandangnya. Setiap cowok pingiin dekat sama si Ita. Berbagai upaya dilakukan oleh beberapa cowok, engga ada yang berhasil mendekatinya. Hanya heran saya itu, ternyata dia ada perhatian sama saya, maklumlah tetangga dekat dan cukup handsome lagi, sehingga inilah kemenangan saya.
-----2-----Suatu saat ketika dia sedang mandi di sumur wajar sajalah karena orang desa engga punya kamar mandi, saya pas berada di dekat sumur itu, maka kesempatan bagi saya untuk melongok tubuhnya. Ternyata benar-benar wah, payudaranya, tengah-tangah pahanya yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus dan pinggulnya bak vespa

Saya sangat bersemangat mengintip dia mandi, karena asyiknya dia mandi engga tahu bila kuperhatikan.Oh betapa bahenolnya dia, melebihi bintang film India. Bahkan Ratna Sari Dewi pun kalah sebagai madame de syuga, Ita pantas mendapat julukan madame de syurga. Ini setelah kejadianku dengannya yang cukup asyik sehingga ingin aku berbagi cerita.., pengin tahu? terusain ajaa.
-----2-----Suatu hari, hujan rintik-rintik. Dia cerita bila dia pingin ditemani di rumahnya karena semua anggota keluarganya sedang pergi ke tempat neneknya yang baru hajatan. Biasanya setiap dia sendiri pasti minta sayalah yang menemani di rumahnya. Pernah saat saya sedang berusaha mendekati dan meraih tubuhnya, ee dia teriak, dan sayapun gagal menjamah tubuh semlohainya itu.
-----2-----Saya pamit pada orang tua saya dan ternyata diijinkan tanpa ada kecurigaan apa-apa. Saat itu jam dua siang, tapi cuaca yang mendung kelihatan seperti sudah jam enam petang. Dengan senang hati saya masuk ke rumahnya lalu pintu saya kunci pakai palang kayu.
"Lho kok dikunci?" dia bertanya
" Ya .. biar amanlah, soalnya saya kan masih kecil, nanti kalau ada maling saya takut sehingga biar engga ada orang lain masuk .. yaa.. kukunci saja. Engga apa-pa khan? " komentarku.
" Iya.. ya.. sudah duduk dulu saya tak membuat minum " sahutnya
" Wah terima kasih " jawabku.
Maka dia pun membuat minuman dan saya telah mempersiapkan sebuah buku porno yang saya dapat dari teman sekolah SMPku. Dan mulailah aku membaca dengan diterangi lampu teplok .
"San, Kau baca apa sich? Kayaknya asyik banget." begitu ucap Ita sambil mendekatikiu dengan membawa segelas kopi panas.
"Boleh dong aku ikut membaca?" tanyanya .
" Wah ini bacaan cowok je. Cewek endak boleh nanti ndak semaput.."
-----2-----Saya pancing biar penasaran. Dia terdiam saat itu, tapi menjulurkan kepalanya ke arahku. Dulu pernah dia itu kupegang payudaranya saja, dia berteriak dan memaki-maki, maka kini agar dia tidak berteriak bila kupegang, maka saya buat penasaran dulu.
"Kasih doong, masak sih pelit amat.." dia berkata.
"Okelah boleh kau baca.. tapi syaratnya jangan jauh-jauh dari saya.." kataku
"Mengapa?" tanya Ita
"Eh, ngga apa-apa kok." jawab saya bingung mau menjelaskan.
-----2-----Lalu dia pun mulai membaca. Dia kaget ketika membaca ada adegan yang syuur, tapi ternyata dia masih melanjutkan bacaannya.
"Wah-wah-wah, kesempatan nih..?" pikir saya dalam hati.
Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Ita mulai sesak napasnya. Mukanya bersemu merah tanda berahi mulai menjangkiti dirinya. Saya yang sudah sejak tadi terbawa sedikit birahi langsung menyenggolkan tangan saya pura-pura mau ambil gelas ke payudaranya.
" Aaahh " Ita merintih.
Saya tidak jadi ambil gelas tapi malah parkir di bukit indah itu, yang kemarin ketika saya pegang dia berteriak, tapi sekarang malah merintih.
-----2-----Tiba-tiba saja Ita langsung mendekatiku dan segera menempelkan badannya pada badanku. Yach sudah otomatis saya akan merespon juga donk. Tanganku makin aktif menjelajahi bukit yang king size itu. Kemudian kubuka kancing baju atasnya yang berada di punggung sambil memeluk dadanya. Ita makin merintih, ketika puncak bukit itu tertekan dadaku. Saya makin leluasa membuka bajunya, bra-nya dan.. payudaranya segera menyembul sang king size, maka bibirkupun mendekat dan mengulum puncak king size indah itu.
" Mmm "
" Hhh

Hhh

Hhh

" napasnya makin memburu, dan bukunya sudah jatuh.
Tangan saya mulai lebih berani lagi menelusuri seluruh lekuk tubuhnya dari dada, perut, pinggul. Lalu ke depan. Kuselusupkan ke CDnya yang udah kendor. Ita makin merintih, terlebih manakala jariku meremas bulu halus yang kemarin kelihatan. Ita makin menggelinjang, dengan segera kubuka seluruh pakaiannya, sambil kubimbing berdiri, karena tingginya sama, maka segera ketika berdiri pelukanku tepat pada dua bukit kembarnya itu.
-----2-----Ita kuajak berjalan ke amben yang di dekat kursi tadi. Sembari berjalan sungguh sangat nakal tangan dan bibir saya. Bibir mengulum bibir Ita, tangan meremas bukit indah Ita dan tangan satunya bermain di hutan yang halus itu. Begitu Ita kududukkan di amben maka saya sembari nyopoti kaus yang kupakai, celana dan CD-ku sekaligus tanganku nyomoti bukit indah itu, pokoknya refleklah saudara-saudara


-----2-----Tanpa sadar tangan saya mencoba mencopot CD terakhir Ita, Dia makin melenguh panjang pendek
" Hhhss, hhss, hhss. "
Akhirnya kami berdua bugil gil. Lalu saya terus bermain dengan bukit indah di bibir dan tangan satu meranjah-ranjah hutan halus itu, sementara tangan lain menekan, memilin, mengelus pokoknya apa saja dilakukan yang penting tidak membuat sakit dulu.
"Uhg ugh uhg ugh" Keluh Ita ketika satu jariku menyentuh jari kecil pada belahan di antara pahanya. Kini dia tidak memaki lagi, tapi melenguh-nguh-nguuh


-----2-----Tubuh mulusnya kini bersimbah keringat, rambutnya yang terurai panjang menambah gairah, tapi bau keringatnya waoow, orang desa sih, maka tanganku yang satu kemudian mencari-cari botol parfum yang memang tadi udah kusiapkan. Lalu sert.. sert. Kusemprot dulu dengan parfum tubuhnya, sehingga seger dan wangii. Berikutnya tanganku beraktivitas lagi. Tapi ternyata ada penolakan dari Ita.
" San .. udah San tolong udah san, jangan diteruskan " katanya.
" Ah.. masak saya harus gagal sih menikmati tubuh indah yang udah dalam dekapan ini? " batinku. " Gimana caranya ya? "
Ita sudah mengepitkan pahanya rapat sekali, tapi dia masih berada di bawah saya, maka sayapun nyessel banget kenapa tadi pakai semprot-semprot dulu.
-----2-----Dengan sisa semangat yang masih menggebu saya peluk Ita erat-erat, puncak bukit kecoklatannya saya kulum lagi, lidah saya mainkan di situ, dan Ita mengerang halus, maka saya makin bersemangat. Tangan satu mulai menelusup ke tengah-tengah pahanya yang sudah dikepit itu, ah susah sekali menerobos kepitan itu. Lama-kelamaan bibir saya yang aktif itu ada gunanya ternyata. Pahanya makin melemah dan jariku berhasil menerobos kembali pada belahan diantara hutan halusnya itu. Ita mengerang lagi
" Ohh.. jangngngan .." tapi tangannya memeluk tubuhku erat sekali.
Ketika jariku menerobos lebih dalam lagi maka tangan Ita kini sudah berada pada pinggulku menarik ke arah selangkangannya.
-----2-----Kini dengan mudah kusibakkan paha mulus itu. Jariku bisa dengan leluasa memainkan perannya dan saat menyentuh lubang maka jari itu bermain lebih lincah, sehingga Ita melenguh lagi.
" Oohh.. tolong jangngngaann "
Kudapati jari itu sudah basah lendir kini, aku heran kok banyak lendirnya ya? Ita melenguh lagi
" Oohh jangngngaann .. " Kupikir isyarat agar aku jangan lama-lama lagi, maka serta merta kudekatkan selangkanganku dengan laras panjang yang membara dan kini mulai menyentuh belahan paha itu. Hangat kurasa kena lendir yang banyak. Lalu mulailah saya sibakkan lebih lebar lagi paha mulus itu dan kepala itu mulai menyelusup diantara dua belahan. Hangat, licin-peret, lunak sekalli terasa, dann Jess laras itu kini menusuk belahan padat kenyal.
" Ohh " bersamaan kami berdua memekik. Saya memekik keenakan, Ita memekik juga enak bercampur sari, dangdut, keroncong, perih, ngilu dll (katanya kemudian setelah acara kami ini selesai).
-----2-----Saya terdiam beberapa saat kubiarkan laras panjang itu menyoblos masuk dan makin masuk dan makin ambles.. bless.
" Aduh

" Ita berteriak ketika tercoblos laras lunak tapi kenyal itu.
Ada lelehan dingin terasa mengaliri batang itu, tapi sedikit demi sedikit kutekankan pada tempat paling lunak sedunia itu bagi batang larasku ini. Seluruh batang sudah tertanam dan berdenyut-denyut, rasanya pinginn sekali bergerak-gerak, tapi rasa enak itu muncul dan ketika denyutan laras itu makin mengeras, Ita terpekik
" Iiih .. " setelah sekian lama akhirnya dialah yang memulai gerakan pada pantatnya ternyata sudah tidak sakit lagi dan mulai menikmati arti terobosan batang laras yang perkasa, kenyal, lunak hangat dan berdenyut itu.
-----2-----Gerakan-gerakan kami makin liar hingga kami berdua semakin basah oleh keringat. Akhirnya terjadi pelukan yang sangat kencang dari Ita, bersamaan dengan itu kemudian pucuk larasku terasa sangat ngilu dan saya merasa melepas sesuatu dari pucuk itu .
" Aahh

" Ita terpekik lagi, ketika semprotanku melanda rahimnya.
Saya terjelepok dalam pelukan hangat tubuh semlohai itu. Pahanya yang seperti buah labu putih panjang dan halus seperti balon mau meletus, kimi sedang mengepit erat pahaku, dan celah diantara paha itu kini menjepit kuat sekali laras panjang rudalku. Ada rasa berdenyut-denyut dari pangkal laras sampai ke ujung yang diliputi oleh selimut empuk dinding celah gua Ita itu.
-----2-----Kami berdua melepas napas panjang keenakan dan yang paling puas adalah saya telah berhasil manaklukkan singa betina nan buas yang kini telah jinak dalam pelukanku, sementara mulutnya dengan lahap menelan daging mentah dan segar serta kenyal punyaku. Pokoknya siip lah

Sangat menyejukkan hati dan menenteramkan jiwa ketika pelukan kami semakin erat dan daging kenyal terus terselip di lorong gua basah nan nikmat.
-----2-----Permainan ternyata dilanjutkan lagi sampai tiga babak sehingga waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 sore. Hujan turun makin lebat, tetapi kami berdua yang tanpa selembar benangpun tidak merasakan dingin bahkan panas membara dan bergeloraa. Berkali-kali Ita memekik-mekik Permainan berakhir ketika kami tertidur dan malam hari terbangun kedinginan tanpa ada lembaran kain yang menutupi tubuh kami. Untunglah seluruh keluarga Ita tidak pulang karena hari hujan dan ternyata Ita terbiasa sendirian di rumah.
-----2-----Tahu kayak begini udah tak kerjain dulu-dulu tanpa harus ada acara tip-ngintip segala. Ternyata enaknya engga ada dijual di toko manapun juga. Sekian..
-----2-----TAMAT
Unknown cerita sex

Cerita sex Aku korban birahi anjingku

Cerita sex Aku korban birahi anjingku

Namaku Marni, aku berumur 30 tahun, suamiku bernama Ferry, berumur 35 tahun, dia bekerja sebagai tenaga ahli pada sebuah perusahaan pengeboran minyak lepas pantai. Kebanyakan waktu kerjanya berada di atas Riq, yaitu suatu tempat yang dibangun di tengah laut, untuk pengeboran mencari sumber minyak baru. Waktu kerjanya adalah 2 minggu di atas Riq, diikuti 1 minggu cuti di darat, demikian berkelanjutan. Sehingga kalau Mas Ferry sedang bertugas, maka aku tinggal sendirian di rumah ditemani oleh pembantu kami, Mbok Minah yang telah berumur 55 tahun dan telah mengikuti kami sejak kami menikah, serta seekor anjing herder jantan besar dan galak sebagai penjaga rumah. Anjing herder ini diberikan oleh seorang expatriate yang berasal dari Italy, yang telah kembali ke negerinya karena telah habis kontrak. Pada waktu bertugas di Indonesia, expatriate Italy tersebut tinggal di rumah besar kontrakannya di daerah Cipete berdua dengan istrinya yang berumur 27 tahun. Istrinya mempunyai tubuh yang sangat seksi dan aku telah mengenalnya cukup akrab, karena setiap suami-suami kita sedang bertugas, kami sering saling mengunjungi untuk berbagi waktu.
-----2-----Pengalamanku yang berhubungan dengan lelaki, tidak terlalu banyak dan sebelum bertemu dengan Mas Ferry, aku tidak terlalu banyak bergaul dengan lelaki lain, karena biarpun aku termasuk wanita yang berparas cantik dengan badan yang menurut teman-teman dekatku termasuk seksi, akan tetapi entah mengapa, setiap kali ada cowok yang bermaksud lebih dari sekedar teman, aku langsung mengambil jarak. Aku tidak tahu bagaimana mula-mula bisa dekat dengan Mas Ferry yang kebetulan adalah teman abangku, biarpun memang setiap kali Mas Ferry tidak bertugas di Riq, dia selalu bermain di rumahku, tapi toh hubungan kami biasa-biasa saja. Hanya saja tiba-tiba sekitar 5 tahun lalu, Mas Ferry mengemukakan maksudnya untuk menikahiku kepada kedua orang tuaku dan entah karena bujukan orang tua dan kakakku, ataupun karena memang aku juga telah menaruh simpati kepada Mas Ferry selama ini, akhirnya aku menyetujui dan kami segera melangsungkan pernikahan kami. Pada waktu malam pertama kami itu, aku mulai tahu bagaimana enaknya hubungan kelamin antara pria dan wanita, setelah selesai resepsi pernikahanku.
-----2-----Kuingat pada hari itu setelah selesai resepsi pernikahan kami, yang dilakukan pada siang hari, kami berdua beserta rombongan keluarga kembali ke rumah baru kami. Rombongan keluarga kami, pada jam 8 malam kembali ke rumah mereka masing-masing, sehingga akhirnya aku dan Mas Ferry hanya tinggal berdua saja di rumah kami itu. Pada saat itu Mbok Minah, pembantu rumah kami itu belum ada, karena kupikir apa-apa di rumah dapat dikerjakan sendiri. Aku mandi duluan sebab badanku sudah merasa gerah setelah seharian sibuk dengan acara pesta yang padat itu.
-----2-----Setelah selesai mandi dengan mengenakan daster, aku duduk di ruang keluarga sambil menonton TV. Kemudian Mas Ferry yang pada saat itu hanya bercelana pendek, kusuruh mandi. Mas Ferry untuk ukuran umum dapat dikatakan termasuk tampan. Warna kulitnya agak gelap kehitaman, pada wajahnya ada tumbuh rambut halus di dagu dan dadanya cukup bidang dengan tinggi badan berkisar 175 cm, otot-ototnya menonjol kuat.
-----2-----Setelah selesai mandi Mas Ferry dengan santai duduk di sebelahku sambil ikut mengawasi televisi yang remotenya masih di tanganku, "Mar, apakah kamu capai?" tanya Mas Ferry. "Tidak Mas, memangnya ada apa?" jawabku lugu, karena memang aku sesungguhnya tidak menyadari apa yang seharusnya dilakukan oleh sepasang pengantin baru. Rupanya Mas Ferry yang telah sangat bernafsu, mendengar jawabanku itu, tanpa ba bi Bu segera menarik badanku dan membekapku erat-erat dan sebelum aku menyadari benar apa yang sedang terjadi, kedua tangan Mas Ferry dengan cepat segera menguak dasterku dan sekalian ditariknya lepas BH-ku sehingga kedua buah dadaku yang ranum segera seolah-olah melompat keluar. Mas Ferry terpesona melihat bentuk buah dadaku yang indah, yang warna kuning langsat dengan bulatan kecil coklat tua kemerahan, serta puting kecil menantang di ujungnya.
-----2-----Aku mula-mula mencoba memberontak, akan tetapi aku segera sadar bahwa sekarang aku adalah istri dari Mas Ferry. Badanku segera dipeluknya dan disandarkan pada sandaran sofa, mulutnya langsung menuju puting susuku, kurasakan lidahnya lincah bergerak menjilat-jilat puting susuku, menimbulkan suatu perasaan aneh, geli yang tidak dapat kulukiskan, yang menjalar keseluruhan badanku. Hal ini membuat aliran darahku bertambah cepat dan badanku tiba-tiba merasa panas, puting susuku terasa semakin mengeras, sesekali kurasakan gigitan kecil gigi Mas Ferry menggores putingku. Pada bagian perutku kurasakan ada benda yang membonggol besar mendesak dan menekan hebat. Bibirku juga tak luput dari lumatannya, terasa habis dilumat bibirku, sampai aku tak bisa bernafas, aku mulai berkeringat dan tiba-tiba tangan kanannya mulai meluncur ke bawah menuju ke arah kemaluanku yang masih tertutup dengan CD, diselipkan tangannya di antara pahaku. Aku agak terkejut, sehingga otomatis kedua pahaku kututup rapat-rapat dan kedua tanganku memeluk Mas Ferry erat-erat, Mas Ferry semakin gencar saja melakukan aktivitasnya, kemudian ditarik dasterku sampai terlepas dan perlahan-lahan celana dalamku dilucuti juga sambil tersenyum.
-----2-----Setelah itu dengan sigap direnggangkannya kedua pahaku, sehingga dengan leluasa Mas Ferry dapat melihat kemaluanku yang padat dengan bulu hitam keriting, tangannya mengocek kemaluanku yang sudah agak basah itu dengan halus, kemudian dimasukkannya jari tengah perlahan-lahan ke dalam lubang kemaluanku, sedangkan ibu jari dan jari jempolnya menekan bibir-bibir kemaluanku, membuka jalan dengan meminggirkan rambut kemaluanku. Klitorisku terasa kaku, sambil jari-jarinya bermain-main di kemaluanku, mulutnya menjilat dan menyedot buah dadaku sampai aku kegelian dan tiba-tiba dia berhenti menyedot buah dadaku dan badannya melongsor ke lantai dan kini Mas Ferry jongkok diantara kedua pahaku, yang dengan perlahan-lahan dikuakkan, sehingga terbuka dan kepalanya dimajukan kearah pangkal pahaku dan kurasakan mulutnya sudah menempel pada kemaluanku.
-----2-----Merasakan lidahnya yang basah dan hembusan nafasnya pada pangkal pahaku membuatku menggelinjang kegelian, lebih-lebih ketika kurasakan lidahnya menyapu bersih ruang dalam kemaluanku yang telah basah itu, sambil tangan kanannya ikut membantu memainkan klitorisku. "Aaagghh.. Maass.. aduuh..

" aku mengerang-erang dan mengeliat-geliat kegelian, tapi dia tidak mempedulikannya, diteruskan aktivitasnya mempermainkan klitorisku.
-----2-----Selang sesaat, aku disuruhnya duduk di lantai, diantara kedua kaki Mas Ferry yang duduk di atas sofa dan aku sangat kaget melihat benda bulat besar yang terletak diantara kedua paha Mas Ferry yang tegak menghadap ke atas, batang kemaluan Mas Ferry sungguh dahsyat, seperti batang kemaluan pemain blue film yang pernah dahulu satu kali kulihat di video yang diputar di rumah seorang teman wanitaku. Panjangnya kurang lebih 17 cm dengan kepalanya batang kemaluannya bulat besar seperti topi baja tentara dan batang batang kemaluannya berdiameter 3 cm, dilingkari oleh urat-urat yang menonjol. Mas Ferry hanya tersenyum saat melihat mataku yang terbelalak itu, sambil memegang batang kejantanannya dan digerak-gerakkan dengan tangannya, dia mengambil tanganku dan disuruhnya aku memegang batang kemaluannya. Alamak.. tanganku tak cukup melingkar pada batang kemaluannya yang besar dan panjang itu. Dalam posisi Mas Ferry duduk seperti itu, batang kemaluannya memanjang di atas perutnya sampai mencapai pusarnya. Aku merinding dan takut juga melihatnya benda panjang, bulat berwarna hitam mengkilap mendongak seperti belut besar itu.
-----2-----Tanpa sadar badanku menggelinjang dan terasa ngilu pada perut bagian bawahku, membayangkan benda tersebut menerobos masuk ke dalam liang kewanitaanku yang kecil dan masih sempit itu. "Kenapa kok diplototin seperti itu

" tanyanya. "Eh.. aku heran kok, kayak gini besarnya ya? apa cukup nggak ya ini masuk ke dalam punyaku nanti?" jawabku sambil tetap memegangnya. Belum selesai aku melanjutkan omonganku, ditekan kepalaku ke arah perutnya dan disorongkan ujung batang kemaluannya ke mulutku, dan.. eehmm, mulutku tak muat menampung semua batang kemaluannya ke dalam. Kurasakan aneh juga seperti sedang mengulum es cream horn saja, aku mencoba melakukan seperti apa yang pernah kulihat pada VCD porno itu, aku mencoba memainkan lidahku dan mulutku maju mundur, sehingga batang kemaluannya menyembul tenggelam dalam mulutku. Tangannya juga tidak tinggal diam menggapai semua bagian tubuhku yang sensitif, sehingga aku semakin terangsang.
-----2-----Aku mencoba menjilat-jilat pula buah zakarnya, pada ujung batang kemaluannya, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup manis dan agak asin terus kuhisap sambil mencoba memasukkan kepala batang kemaluan Mas Ferry ke dalam mulutku, sampai mulutku tak mampu lagi menahan besarnya batang kemaluan Mas Ferry itu.
-----2-----Setelah puas aku mencium batang kemaluannya dan mengisap-isap kepala batang kemaluannya, sampai mulutku terasa capek, kemudian.. "Mar, coba kamu tengkurap di pinggir sofa dan pegangi ujung sofa itu", perintahnya. Aku tidak mengerti maunya Mas Ferry, tapi kulakukan saja perintahnya, badanku setengah tengkurap di sofa dan kedua lututku berlutut di lantai sehingga pantatku terbuka, agak menungging ke atas. Tiba-tiba kurasakan batang kemaluan Mas Ferry dipukul-pukulkan pada pantatku sehingga aku kegelian, kemudian Mas Ferry menempatkan kepala batang kemaluannya menempel pada bibir kemaluanku dari belakang, rupanya Mas Ferry sudah akan melakukan penetrasi.
-----2-----"Mass.. pelan-pelan yaa

jangan sampai sakit.. itunya Mas kan sangat besar

"
"Jangan takut yaangg.." dengan perlahan-lahan Mas Ferry mendorong batang kemaluannya, sehingga terasa kepala batang kemaluannya masuk sebagian dan terjepit oleh kedua bibir liang kewanitaanku yang masih ketat itu. Perutku tertekan pada pinggir sofa dan kedua tangan Mas Ferry memegang pinggulku dengan erat-erat, sehingga pantatku tidak dapat digerakan untuk menghindari tekanan batang kemaluannya pada liang senggamaku, Mas Ferry melanjutkan tekanannya ke lubang kemaluanku sehingga terasa lubang kemaluanku terkuak dan dipenuhi oleh benda besar, kepala batang kemaluannya tertahan oleh sempitnya lubang kemaluanku, dia mencoba mendorong lagi dan gagal untuk menerobos masuk.
-----2-----"Aaah.. seret sekali ya, untuk menembus ke dalam.. susah juga kalo perawan", omongnya, akan tetapi Mas Ferry tidak kehilangan akal diambilnya hand & body lotion dan dioleskan pada kepala kemaluannya yang besar itu dan ke seluruh batangnya, kemudian dia mencoba lagi menekan secara perlahan-lahan sambil tangan satunya memegang batang kemaluannya dan tangannya yang lain membuka belahan pantatku. Perlahan-lahan tapi pasti kepala batang kemaluannya mulai menerobos masuk ke dalam liang kewanitaanku yang kecil dan masih sempit, aku agak panik sebab kurasakan agak pedih pada bagian dalam kemaluanku.
-----2-----"Maass, udah ah.. nggak bisa masuk.. terlalu besar sih", pintaku.
"Sebentar.. tahan dulu ya.. ini udah nyampe sepertiga lho

" jawabnya sambil dengan tiba-tiba kedua tangannya memeluk bagian perutku dan menariknya ke atas dan seluruh berat badannya menekan punggungku serta pantatnya didorong ke depan menempel pada pantatku. Akibatnya seluruh batang kemaluannya mendesak masuk ke dalam lubang kemaluanku dan, "Ssreet.. sret.. sreett." Aku pun menjerit lirih, "Aaauu.. aduuhh

" aku menjerit dengan keras karena, kurasakan bagian bawahku seakan-akan terbelah dan batang kemaluan Mas Ferry terasa tembus ke perutku hingga terasa di kerongkonganku. Kedua tangan Mas Ferry tetap mendekap perutku dengan kuat, sehingga biarpun aku menggelepar-gelepar dengan kuat tetap saja batang kemaluannya bisa menerobos keluar masuk liang kewanitaanku.
-----2-----Dengan pasti dan teratur Mas Ferry menggerak-gerakan pantatnya maju mundur sehingga lama-kelamaan batang kemaluannya mulai lancar keluar masuk pada kemaluanku. Aku mulai merasa kegelian yang tak tertahan, karena setiap kali batang kemaluannya ditekan ke dalam lubang kemaluanku, klitorisku ikut tertekan masuk, sehingga terasa sangat nikmat tergesek batang batang kemaluannya yang berurat itu.
-----2-----"Aduhh.. eengg.. eennaak.. aahh.. aduuhh.. Mass.. teeruuskaan.. Mass

". Terasa lubang kemaluanku terisi penuh sehingga napasku menjadi ngos-ngosan. Akhirnya seluruh badanku bergetar dengan hebat sehingga tersentak-sentak, aku mencapai orgasme dengan dahsyat dan cairan licin membanjir dari dalam liang kewanitaanku, "Ooohh.. oohh.. aaduuhh.. eenaakk" dan kurasakan kenikmatan itu menyambung terus saat batang kemaluan Mas Ferry maju mundur di celah liang kewanitaanku. Setelah kenikmatan yang dahsyat itu melandaku, aku terkapar dengan lemas di sofa.
-----2-----Kemudian Mas Ferry menepuk pantatku dan membalikkan badanku menghadap padanya, sehingga sekarang aku telentang di atas sofa dengan pantatku terletak di pinggir sofa dan kedua kakiku terjulur di lantai. Mas Ferry menguak kedua kaki lebar-lebar dan jongkok diantara kedua pahaku. Tangan kirinya menekan pinggulku dan ibu jari dan jari telunjukya menguak bibir kemaluanku, sedangkan tangan kanannya memegang batang kemaluannya yang ditempatkan pada bibir kemaluanku. Kepala batang kemaluannya digosok-gosokan sebentar pada bibir kemaluanku, juga pada klitorisku, sehingga aku mulai terangsang lagi dan badanku mulai menggelinjang. Melihat itu Mas Ferry mulai menekan masuk batang kemaluannya ke dalam kemaluanku, setelah itu Mas Ferry menggenjot batang kemaluannya keluar masuk, buah dadaku dibiarkan bergerak bebas mengikuti irama dorongan pantat Mas Ferry, sementara tangan Mas Ferry memegang pinggulku dan menariknya ke atas, pantatnya tetap bekerja maju mundur.
-----2-----Saat batang kemaluan masuk, badanku terasa tertusuk geli tak karuan. Sesekali juga Mas Ferry menciumi buah dadaku sambil batang kemaluannya terus bergerak keluar masuk kemaluanku. Aku mulai merespon lagi dan berusaha dengan menggerakkan pantatku memutar ke kiri dan kanan. Batang kemaluan Mas Ferry terjepit dan terpelintir mengikuti gerakan pantatku, dia pun mulai mengerang dengan kuat. Dipegangnya kedua buah dadaku kuat-kuat dan ditarik masukkan batang kemaluan besarnya berulang-ulang sampai aku mulai kewalahan.
-----2-----"Aaahh.. Maarr.. aku mau keluar niihh

" erangnya, kupercepat menggoyang pantatku karena aku tak mau menyia-nyiakan keadaan ini, aku ingin juga memberikan pada Mas Ferry kepuasan maksimal dan, "Aaahh.. aduuhh.. oohh

", diikuti oleh, "Ssreet.. sreett.. sreet.. croott.. croott.." Mas Ferry menekan kuat-kuat pantatnya, sehingga seluruh batang kemaluannya terbenam ke dalam kemaluanku dan buah pelernya menempel ketat pada lubang anusku. Aku merasa sangat geli dan terangsang dan kurasakan semprotan hangat air mani Mas Ferry menyemprot ke dalam liang kewanitaanku dan saking banyaknya terasa penuh liang kewanitaanku sehingga sebagian terasa mengalir keluar membasahi anusku dan menetes di sofa.
-----2-----Mas Ferry masih mengerang hebat dengan tubuhnya bergetar-getar kenikmatan dan aku gigit pentil dadanya, sambil kucakar punggungnya untuk menahan kenikmatan yang tiada taranya ini. Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa-sisa ketegangan di batang kemaluan Mas Ferry. Setelah itu kami pun terkulai lemas dan tidur sambil batang kemaluan Mas Ferry masih menancap di memekku. Begitulah hampir selama 2 minggu kami melakukan hubungan seks dan tiba saatnya ketika Mas Ferry harus berlayar karena masa cutinya sudah habis. Aku mengantar kepergian suamiku sampai di pelabuhan. Demikian sejak itu, aku harus membiasakan hidupku dengan jadwal tugas Mas Ferry selang seling pergi bertugas di Riq dan tinggal di darat, di mana keadaan ini kami jalani hampir 5 (lima) tahun sampai sekarang.
-----2-----Pada saat ini Mas Ferry sedang bertugas di Riq, sudah hampir 2 minggu aku ditinggal Mas Ferry, besok Mas Ferry akan kembali ke rumah dan tinggal selama 1 minggu, sudah terbayang dalam benakku, hari-hari mendatang selama 1 minggu, dimana kami berdua akan berenang dalam madu kenikmatan untuk memuaskan hasrat pemenuhan kebutuhan seksual kami yang mengalami puasa selama 2 minggu. Dengan jadwal tugas Mas Ferry seperti ini, maka hubungan seks kami selalu saja menggebu-gebu, disebabkan setiap kali kami harus berpuasa selama 2 minggu untuk bertemu dan saling memuaskan selama 1 minggu. Membayangkan hari esok dan bagaimana gumulan Mas Ferry, benar-benar telah membuatku sangat terangsang, memang setiap kepergian Mas Fery, aku benar-benar bertahan untuk tidak menyalurkan keinginan seksku yang tinggi dengan lelaki lain, karena aku benar-benar hanya berkeinginan memberikan tubuh dan gairahku pada Mas Ferry seorang.
-----2-----Menjelang sore hari, setelah menyediakan makan malam di atas meja, yang pada saat ini harus kusiapkan sendiri, sebab Mbok Minah, pembantu setiaku sedang pulang kampung, karena mendadak ada keluarga dekatnya di kampung yang sakit berat. Aku memberi makan Tarzan anjing herder kami itu. Telah hampir satu bulan Tarzan tinggal bersama kami, setelah tuannya yang lama kembali ke Italy. Setelah selesai memberi makan Tarzan, aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Letak kamar mandi tempat aku mandi, nyambung dengan kamar tidur kami.
-----2-----Setelah selesai mandi, aku mengeringkan tubuhku dan dengan hanya membungkus tubuhku dengan handuk mandi, aku membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam kamar tidur. Di dalam kamar tidur terlihat Tarzan sedang tiduran di sudut kamar, rupanya dia telah selesai makan dan masuk ke kamarku untuk tiduran, memang dia senang tidur di dalam kamar kami yang lantainya dilapisi karpet tebal dan udaranya dingin oleh AC. Dengan masih dililit handuk, aku duduk di depan meja rias untuk mengeringkan dan bersisir rambut.
-----2-----Pada saat itu Tarzan mendadak bangkit dari tidurannya dan berjalan mondar mandir di dalam ruangan kamar dengan lidahnya terjulur keluar sambil hidungnya mendengus-dengus, terlihat malam ini Tarzan agak gelisah, tidak seperti biasa yang selalu tenang tidur di sudut kamar, malam ini dia mondar mandir dan sekali-sekali matanya yang hitam kecoklatan melihat ke arahku yang sedang duduk menyisir rambut. Melihat Tarzan seperti itu, kupikir lebih baik menyuruh Tarzan ke dapur karena mungkin dia sedang kehausan, jadi aku bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu sambil berkata, "Tarzan

ayoo.. keluar

" pada saat aku melintas di depan Tarzan, tiba-tiba tanpa aba-aba, kedua kaki depan Tarzan menggapai dan dengan bertumpu pada kedua kaki belakangnya, kedua kaki depan Tarzan menekan bagian punggungku, aku mencoba berbalik dan karena beratnya badan Tarzan, aku terhuyung-huyung dan jatuh telentang di lantai yang dilapisi karpet tebal. Kedua kaki terpentang lebar, sehingga handuk yang tadinya menutupi bagian bawahku terbuka, yang mengakibatkan bagian bawahku terbuka polos di mana kemaluanku dan bagian pahaku yang putih mulus masih agak basah karena belum sempat kukeringi dengan betul.
-----2-----Tarzan dengan cepat berjalan ke arahku yang sedang telentang di lantai dan sekarang berdiri diantara kedua kakiku yang terbuka lebar itu. Dengan cepat kepalanya telah berada diantara pangkal pahaku dan tiba-tiba terasa lidahnya yang kasar dan basah itu mulai menjilati pahaku, hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli. Aku mencoba menarik badanku ke atas untuk menghindari jilatan lidahnya pada pahaku, akan tetapi terdengar suara geraman keluar dari mulutnya dan dengan masih terus menjilat pahaku. Tarzan menunjukan gigi-giginya yang runcing, yang membuatku sangat ketakutan sehingga badanku terdiam dengan kaku. Kedua mataku melotot dengan ngeri melihat ke arah anjing herder tersebut yang kepalanya berada diantara kedua pahaku. Jilatannya makin naik ke atas dan tiba-tiba badanku menjadi kejang ketika lidahnya yang kasar itu terasa menjilat belahan bibir kemaluanku dari bawah terus naik ke atas dan akhirnya badanku terasa meriang ketika lidahnya yang besar basah dan kasar itu menyentuh klitorisku dan meggesek dengan suatu jilatan yang panjang, yang membuatku terasa terbang melayang-layang bagaikan layang-layang putus ditiup angin.
-----2-----"Aduuhh

" tak terasa keluar keluhan panjang dari mulutku. Badanku terus bergetar-getar seperti orang kena setrum dan mataku terus melotot melihat kearah lidah Tarzan yang bolak balik menyapu belahan bibir kemaluanku dan dengan tak sadar kedua pahaku makin terbuka lebar, memberikan peluang yang makin besar pada lidah Tarzan bermain-main pada belahan kemaluanku. Dengan tak dapat kutahan lagi, cairan pelumas mulai membanjiri keluar dari dalam kemaluanku dan bau serta rasa dari cairan ini makin membuat Tarzan makin giat memainkan lidahnya terus menyapu dari bawah ke atas, mulai dari permukaan lubang anusku naik terus menyapu belahan bibir kemaluanku sampai pada puncaknya yaitu pada klitorisku. Ohh.. dengan cepat kemaluanku menjadi basah kuyup oleh cairan nafsu yang keluar terus menerus dari dalam kemaluanku. Sejenak aku seakan-akan lupa akan diriku, terbawa oleh nafsu birahi yang melandaku..akan tetapi pada saat berikut aku sadar akan situasi yang menimpaku.
-----2-----"Aduuhh benar-benar gila ini, aku terbuai oleh nafsu karena sentuhan seekor anjing.. aahh.. tidak.. tidak bisa ini terjadi

", dengan cepat aku menarik badanku dan mencoba bergulir membalik badanku untuk bisa meloloskan diri dari Tarzan. Dengan membalik badanku, sekarang aku merangkak dengan kedua tangan dan lututku dan rupanya ini suatu gerakan yang salah yang berakibat sangat sangat fatal bagiku, karena dengan tiba-tiba terasa sesuatu beban yang berat menimpa punggungku dan ketika masih dalam keadaan merangkak itu aku menoleh kepalaku ke belakang, terlihat Tarzan dengan kedua kaki depannya telah menekan punggungku dan kuku-kuku kaki depannya nyangkut pada handuk yang melilit badanku, badannya yang berat itu menekan badanku. Untung badanku dililit handuk tebal, kalau tidak pasti punggungku luka-luka terkena cakaran kuku Tarzan yang tajam dan kuat itu.
-----2-----Aku mencoba merangkak maju dan berpegang pada tepi tempat tidur untuk mencoba berdiri, akan tetapi tiba-tiba Tarzan menekan badannya yang beratnya hampir 60 Kg itu sehingga posisiku yang sudah setengah berlutut, karena beratnya badan Tarzan, akhirnya aku tersungkur ke tempat tidur dengan posisi berlutut di pinggir tempat tidur dan separuh badanku tertelungkup di atas tempat tidur, di mana badan Tarzan menidih badanku. Kedua kaki belakang Tarzan bertumpu di lantai diantara kedua pahaku yang agak terkangkang dan karena posisi badanku yang tertelungkup itu, maka handuk yang melilit dan menutupi badanku agak terangkat ke atas, sehingga bagian pantat aku ke bawah terbuka dengan lebar. Badan anjing herder tersebut terasa berat menidih badanku. Karena kuku kaki depannya tersangkut pada handuk, maka kedua kaki belakangnya mendorong ke depan, sehingga terasa pantatku tertekan oleh kedua paha berbulu dari anjing tersebut.
-----2-----Dalam usaha melepaskan kedua kakinya yang tersangkut pada handuk, badan Tarzan bergerak-gerak di atas punggungku dan tanpa dapat dihindari bagian bawah perut Tarzan tergesek-gesek pada belahan pantatku yang tidak tertutup handuk. Aduh gila ini, sekarang aku benar-benar terjebak dalam posisi yang sulit. "Tarzan

ayoo

turun

" aku mencoba menghardik anjing tersebut, kedua tanganku tidak dapat digerakkan karena terhimpit diantara badanku dan kedua kaki depan Tarzan.
-----2-----Tiba-tiba aku merasakan ada suatu benda kenyal, bulat panas terhimpit pada belahan pantatku dan tiba-tiba aku menyadari akan bahaya yang akan menimpaku, anjing herder tersebut rupanya sudah mulai terangsang dengan tergesek-geseknya batang kemaluannya pada belahan kenyal pantatku. "Ayoo.. Tarsan.. stop

turun dari punggungku.. ayoo

" dengan panik aku mencoba menyuruhnya turun dari punggungku, akan tetapi seruanku itu tidak dipedulikan oleh Tarzan, malahan sekarang terasa gerakan-gerakan mencucuk benda tersebut pada pantatku mula-mula perlahan dan semakin lama semakin gencar saja. Aku menoleh ke kanan, ke arah kaca besar lemari yang persis berada di samping kanan tempat tidur, terlihat batang kemaluan anjing herder tersebut telah keluar dari pembungkusnya dan terlihat batang kemaluannya yang berupa daging merah bulat dengan ujungnya berbentuk agak meruncing sedang mencocol-cocol bagian pantatku akibat gerakan pantat anjing tersebut yang makin cepat saja. Mulut anjing tersebut setengah terbuka dan lidahnya terjulur keluar dan terdengar dengusan keluar dari hidungnya. Rupanya anjing herder tersebut telah sangat terangsang dan sekarang dia sedang berusaha memperkosaku.
-----2-----Aku benar-benar menjadi panik, bagaimana tidak, aku dalam posisi terjepit dan sedang akan disetubuhi oleh seekor anjing herder yang kelihatan sedang kesetanan oleh nafsu birahinya. Oh.. memang sudah hampir 2 minggu aku tidak berhubungan seks dan sejak siang aku berada dalam keadaan bernafsu membayangkan besok Mas Ferry akan kembali dan kita akan menikmati permainan seks yang seru sepanjang 1 minggu kedepan, akan tetapi.. disetubuhi oleh seekor anjing herder? benar-benar tidak terbayangkan selama ini olehku.
-----2-----Tanpa kusadari sodokan-sodokan batang kemaluan Tarzan semakin gencar saja, sehingga aku yang melihat gerakan pantat anjing tersebut melalui cermin, benar-benar terpesona karena gerakan tekanan-tekanan ke depan pantatnya benar-benar sangat cepat dan gencar, terasa sekarang serangan-serangan kepala batang kemaluan anjing tersebut mulai menimbulkan perasaan geli pada belahan pantat aku dan kadang-kadang ujung batang kemaluannya menyentuh dengan cepat lubang anusku, menimbulkan perasaan geli yang amat sangat. Terlihat kedua kaki belakangnya melangkah ke depan, sehingga sekarang kedua paha anjing tersebut memepeti kedua paha belakangku dan gerakan tekanan dan cocolan-cocolan kepala batang kemaluannya mulai terarah menyentuh bibir kemaluanku, aku menjadi bertambah panik, disamping perasaanku yang mulai terasa tidak menentu, karena sodokan-sodokan kepala batang kemaluan Tarzan tersebut menimbulkan perasaan geli dan .. harus kuakui enak juga dan mulai membangkitkan kembali nafsu birahiku yang tertunda tadi.
-----2-----Ketika aku berpaling lagi ke kaca, terlihat sekarang batang kemaluan anjing herder tersebut sudah keluar sepenuhnya dari bagian pembungkusnya dan sudah mulai membesar secara perlahan-lahan, centimeter demi centimeter terlihat gumpalan daging merah tersebut membesar sehingga tak lama kemudian terlihat batang kemaluan herder tersebut berupa sebatang daging merah, bulat panjang mencapai kurang lebih 25 cm dengan lingkaran kurang lebih 4 cm. Oh.. mungkin sebesar lingkaran tanganku, benar-benar sangat mengerikan melihat batang kemaluan yang sangat besar itu mencuat dengan tegang di bawah perut anjing herder yang berbulu itu.
-----2-----Degup jantungku terasa memukul dengan kencang, aku mencoba berontak untuk meloloskan diri dari bawah tekanan kedua kaki depan Tarzan, akan tetapi mendadak gerakanku terhenti dengan tiba-tiba dan tubuhku menjadi kaku ketika, "Gggeerr..

" terdengar geraman yang keluar dari mulut Tarzan dan terasa kedua kaki depannya makin mencengkeram dengan kuat pada handuk yang menutupi punggungku, serta tekanan badannya pada punggungku terasa semakin berat.
-----2-----Tiba-tiba mataku terbelalak dan tubuhku menjadi kaku tegang ketika merasakan kepala batang kemaluan yang dahsyat dari anjing tersebut menyentuh dengan tepat belahan bibir kemaluanku, "Ooohh.. oohh.. aku akan disetubuhi oleh seekor anjing

" keluhku terengah-engah. Aku semakin terengah-engah ketika merasakan kepala batang kemaluan herder tersebut terasa terjepit diantara kedua bibir kemaluanku dan terasa mulai menekan untuk mencari jalan masuk ke dalam. "Ooohh.. benar-benar Tarzan akan segera membuatku sebagai anjing betinanya

" Tarzan, ketika merasakan batang kemaluannya dijepit sesuatu yang lembut tapi kenyal, segera bereaksi dengan cepat dan mulai memompa batang kemaluannya dengan asyik untuk segera menerobos masuk benda yang menjepit batang kemaluannya itu, sambil mengeram setiap kali aku mencoba bergerak menghindar.
-----2-----Akhirnya dengan suatu gerakan dan tekanan yang cepat, Tarzan mendorong pantatnya ke depan dengan kuat, sehingga batang kemaluannya yang telah terjepit diantara bibir kemaluanku yang memang telah basah kuyup dan licin itu, akhirnya terdorong masuk dengan kuat dan terbenam ke dalam kemaluanku, diikuti dengan jeritan panjang kepedihan yang keluar dari mulutku. "Aaduuhh

" sempat terlintas di dalam otakku, "Ooohh gila.. betapa besarnya

" kepalaku tertengadah ke atas dengan mata yang melotot serta mulut yang terbuka megap-megap kehabisan udara serta kedua tanganku mencengkeram dengan kuat pada kasur. Akan tetapi Tarzan, tanpa memberikan kesempatan padaku untuk berpikir dan menyadari keadaan yang sedang terjadi, dengan cepat mulai memompa batang kemaluannya dengan gerakan-gerakan yang buas, tanpa mengenal kasihan pada nyonyanya yang baru pertama kali ini menerima batang kemaluan yang sedemikian besarnya dalam kemaluannya.
-----2-----Batang kemaluannya dengan cepat keluar masuk mengaduk-aduk lubang kemaluanku tanpa mempedulikan betapa besar batang kemaluannya dibandingkan dengan daya tampung kemaluanku, setiap gerakan masuk batang kemaluannya, terasa keseluruhan bibir kemaluan dan klitorisku tertekan masuk ke dalam, di mana klitorisku terjepit dan tergesek dengan batang batang kemaluannya, sehingga menimbulkan perasaan geli dan nikmat yang tak terlukiskan yang belum pernah kualami selama ini dan pada waktu batang kemaluannya ditarik keluar, terasa seluruh bagian dalam kemaluanku seakan-akan tertarik keluar menempel dan mengikuti batang kemaluannya, sehingga badanku bergerak terdorong ke belakang, dimana sebelum aku sempat menyadarinya batang kemaluannya telah mendorong maju lagi dan menerobos masuk dengan cepat ke dalam lubang senggamaku, menimbulkan sensasi yang sukar dilukiskan dengan kata-kata, aku benar-benar terbuai dan karena posisiku yang sedang bertumpu pada kasur tempat tidur, maka kedua buah dadaku yang tergantung bergerak-gerak terayun-ayun ke depan ke belakang mengikuti dorongan dan tarikan batang kemaluan Tarzan pada kemaluanku.
-----2-----"Ooohh.. ini tak mungkin terjadi

" pikirku setengah sadar. "Aku sedang disetubuhi oleh seekor anjing? gila

" sementara persetubuhan liar itu terus berlangsung, desiran darahku terasa mengalir semakin cepat, pikiran warasku perlahan-lahan menghilang kalah oleh kenikmatan yang sedang melanda tubuhku, perasaanku seakan-akan terasa melayang-layang di awan-awan dan dari bagian bawah badanku terasa mengalir suatu perasaan mengelitik yang menjalar ke seluruh bagian badanku, membuat perasaan nikmat yang terasa sangat fantastis, membuat mataku terbeliak dan terputar-putar akibat pengaruh batang kemaluan Tarzan yang dahsyat mengaduk-aduk seluruh yang sensitif pada bagian dalam kemaluanku tanpa ada yang tersisa, keseluruhan bagian yang bisa menimbulkan kenikmatan dari dinding dalam kemaluanku tak lolos dari sentuhan, tekanan, gesekan dan sodokan kepala dan batang kemaluan Tarzan yang benar-benar besar itu, rasanya paling kurang dua kali besarnya dari batang kemaluannya Mas Ferry dan cara gerakan bagian belakang anjing herder tersebut bergerak memompakan batang kemaluannya keluar masuk ke dalam kemaluanku, benar-benar sangat cepat, membuatku tak sempat mengambil nafas ataupun menyadari apa yang terjadi, hanya rasa geli-geli nikmat yang menyelubungi seluruh perasaanku, membuat secara perlahan-lahan aku tidak dapat mengendalikan diriku lagi.
-----2-----Aku mulai menyadari akan hebatnya kenikmatan yang sedang menyelubungi seluruh sudut-sudut yang paling dalam di relung tubuhku akibat sodokan-sodokan batang kemaluan seekor anjing dalam kemaluanku dan membuatku sangat terkejut, "Aaahh.. tidak

setan sedang mencoba kesetiaanku saat ini

Ini sesuatu hal yang sangat tidak wajar

ini benar-benar salah

tapi ohh salah? Aahh.. sshh aku seharusnya tidak menyerah pada cengkeraman tangan-tangan setan

" tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang besar, benar-benar besar sedang mulai memaksa masuk ke dalam kemaluanku, memaksa bibir kemaluanku membuka sebesar-besarnya, rasanya sampai sebatas kemampuan yang bisa ditolerir.
-----2-----Aku menoleh ke arah cermin untuk melihat apa yang sedang memaksa masuk ke dalam kemaluanku itu dan.., "Aaaduuhh.. gila.. ini benar-benar gila

" keluhku, terlihat bagian pangkal batang kemaluan Tarzan sepanjang kurang lebih 5 cm membengkak, membentuk seperti bola dan bagian tersebut sedang mulai dipaksakan masuk, menekan bibir-bibir kemaluan dan secara perlahan-lahan menerobos masuk ke dalam lubang kemaluanku. "'Ooohh.. aampun.. jangan Tarzan.. aku akan mati kalau engkau memaksakan benda itu masuk ke dalamku

" keluhku memelas tak berdaya seakan-akan Tarzan akan mengerti, akan tetapi sia-sia saja, dengan mata melotot aku melihat benda tersebut mulai menghilang ke dalam kemaluanku dan terasa seperti bagian bawahku akan terbelah dua, kepalaku tertengadah ke atas dan mataku terbalik ke belakang sehingga bagian putihnya saja yang kelihatan, dan sekujur badanku mengejang, bongkahan tersebut terus menerobos masuk ke dalam lubang sorgaku, sampai akhirnya seluruh lubang kenikmatanku dipenuhi oleh kepala, batang kemaluan dan bongkahan pada pangkal batang kemaluan anjing tersebut. Oh.. benar-benar terasa sesak dan penuh lubang kemaluanku oleh seluruh batang kemaluan Tarzan.
-----2-----Dalam keadaan itu Tarzan terus melanjutkan menekan-nekan pantatnya dengan cepat, membuat badanku ikut bergerak-gerak karena batang kemaluannya telah terganjal di dalam lubang kemaluanku akibat bongkahan pada pangkal batang kemaluannya. Pantat anjing tersebut terus bergerak-gerak dengan liarnya, sambil mulutnya dengan lidahnya yang terjulur keluar sehingga air liurnya menetes ke pundakku yang ditutupi handuk, terengah-engah, mendengus-dengus dan menggeram-geram dengan keras, hal ini mengakibatkan batang kemaluannya dan bongkahan tersebut mengesek-gesek pada dinding-dinding kemaluanku yang sudah sangat kencang dan sensitif, yang menimbulkan perasaan geli dan nikmat sehingga kepalaku tergeleng-geleng ke kiri dan ke kanan dengan tak terkendali dan dengan tak sadar pantatku kutekan ke belakang merespon perasaan nikmat yang diberikan oleh Tarzan, yang tak pernah kualami selama ini.
-----2-----"Ooohh.. tidak.." pikirku, "Aku tak pantas mengalami ini.. aku bukan seorang maniak seks

Aku selama ini tidak pernah beselingkuh dengan siapa pun.. ta.taapii.. sekarang.. oohh seekor anjing? aduuhh

Tapii.. oohh.. enaaknya.. aghh.. akuu.. tak dapat menahan ini.. agghh.. betapa.. nikmaatnya

" Akhirnya aku tidak dapat mengendalikan diriku, rasa bersalahku kalah oleh kenikmatan yang sedang melanda seluruh tubuhku dari perasaan nikmat yang diberikan Tarzan padaku, dengan tak sadar lagi aku mengguman, "Ooohh.. enaakk.. aaggh

teruuss.. puasin aku.. Tarzan

" aku benar-benar sekarang telah menjadi seekor anjing betina, betinanya Tarzan tapi aku tidak mempedulikan lagi, pokoknya pada saat ini aku benar-benar telah ditaklukkan oleh Tarzan. Pada saat ini yang kuinginkan adalah disetubuhi oleh Tarzan, biarlah aku jadi bahan permainan Tarzan, aku tidak peduli lagi, benar-benar suatu kenikmatan yang liar sedang merasukku.
-----2-----Agghh.. biarlah aku disebut apa saja, aku tidak peduli lagi, aku adalah seorang perempuan jalang, seorang perempuan jalang yang keenakan diperkosa dan disetubuhi oleh seekor anjing herder besar, herder dengan alat kejantanannya yang dahsyat, panjang, keras dan besar. Aku memandang ke bawah antara kedua kakiku yang terpentang dan terlihat bibir kemaluanku yang terpentang lebar dengan batang kemaluan yang besar dari herder tersebut terbenam di sela-sela rambut hitam keriting kemaluanku. Melihat pemandangan itu, tiba-tiba suatu perasaan kenikmatan yang dahsyat melandaku, yang membuat badanku bergetar dengan hebat dan aku mengalami orgasmeku yang pertama yang benar-benar dahsyat, suatu kenikmatan yang tak pernah kualami selama ini.
-----2-----"Ooohh.. yaa Ooohh.. puasin aku Tarzan

Ooohh.. setubuhi aku dengan batang kemaluanmu yang besar

agghh

" terasa cairan hangat terus keluar dari dalam tubuhku, membasahi rongga-rongga di dalam lubang kemaluanku. "Aaagghh.. oohh.. benar-benar nikmat

" keluhku, terasa badanku melayang-layang, suatu kenikmatan yang tak terlukiskan. "Aaagghh

" gerakanku yang liar pada saat mengalami orgasme itu agaknya membuat Tarzan merasa nikmat juga, disebabkan otot-otot kemaluanku berdenyut-denyut dengan kuat menjepit batang kemaluannya, mungkin pikirnya ini adalah betina terhebat yang pernah dinikmatinya, hangat.. sempit dan sangat liar, batang kemaluan Tarzan yang besar itu mulai membengkak, sementara gerakan-gerakan tekanannya makin cepat saja, kelihatan Tarzan sedang akan mengalami orgasme, gerakan-gerakan yang liar dari Tarzan ini menimbulkan perasaan ngilu dan nikmat pada bagian dalam kemaluanku, membuatku kehilangan kontrol dan menimbulkan perasaan gila dalam diriku, pantatku kugerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan dengan liar mengimbangi gerakan sodokan Tarzan yang makin cepat saja.
-----2-----"Ooohh.. aaduuh.. aaghh

" lenguhan panjang keluar dari mulutku mengimbangi orgasme kedua yang melandaku. Badanku meliuk-liuk dan bergetar dengan hebat, kepalaku tertengadah ke atas dengan mulut yang terbuka dan kedua tanganku mencengkeram kasur dengan kuat sedangkan kedua otot-otot paha mengejang dengan hebat dan kedua mataku terbeliak dengan bagian putihnya yang kelihatan sementara otot-otot dalam kemaluanku terus berdenyut-denyut dan hal ini juga menimbulkan perasaan nikmat pada Tarzan yang mengakibatkan dia juga mengalami orgasme dan terasa cairan hangat dan kental yang keluar dari batang kejantanannya, rasanya lebih hangat dan lebih kental dari punya Mas Ferry.
-----2-----Oh, air mani Tarzan serasa dipompakan, tak henti-hentinya ke dalam kemaluanku, rasanya langsung ke dalam kandunganku. Dalam menikmati orgasmeku, aku dapat merasakan semburan-semburan cairan kental hangat yang kuat, tak putus-putusnya dari air maninya Tarzan dan hal ini makin memberikan perasaan nikmat yang hebat. Tarzan terus memompakan benihnya ke dalam kandunganku terus menerus hampir selama 1 menit, mengosongkan air maninya yang tersimpan cukup lama, karena selama ini dia tidak pernah bersetubuh dengan anjing betina.
-----2-----Menjelang sesaat akhirnya aku menjadi agak tenang dan tiba-tiba aku kembali menyadari sedang berada dimana dan apa yang sedang terjadi padaku dengan anjing herderku, aku mencoba bergerak keluar dari bawah badan Tarzan, sambil menyuruh Tarzan mencabut batang kemaluannya yang masih terbenam dalam kemaluanku, akan tetapi aku benar-benar shock ketika merasakan Tarzan melepaskan kedua kaki depannya dari punggungku dan memutar badannya membelakangiku, sehingga sekarang bagian pantat kami bertolak belakang, akan tetapi batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap terbenam dan terkunci dengan rapat di dalam lubang kemaluanku. Rupanya bagian pangkal dari batang kemaluannya yang membesar itu terganjel pada bagian dalam bibir kemaluanku, sehingga batang kemaluannya tidak dapat lepas dari dalam kemaluanku. Aku mengeluh, "Ooohh.. gila.. apa yang sedang terjadi ini?

punyanya terganjel di dalamku.. Aaagghh.. ini benar-benar hukuman buatku, karena membiarkan seekor anjing menyetubuhiku

"
-----2-----Tiba-tiba Tarzan berjalan maju sehingga aku terseret ke belakang mengikutinya dan sekarang aku merangkak di atas karpet, sehingga aku sekarang benar-benar seperti seekor anjing betina yang sedang disetubuhi oleh jantannya dan harus berjalan mundur mengikuti ke mana akan dibawa oleh jantannya. Aku mencoba bertahan akan tetapi kemaluanku terasa ngilu. Untung Tarzan berhenti berjalan dan aku dapat mengistirahatkan kepalaku dengan menundukkan dan meletakkan kepalaku pada karpet dengan perasaan tak menentu, sedangkan pantatku tetap tertungging ke atas karena tertarik oleh batang kemaluannya Tarzan yang masih terbenam dengan ketat dalam lubang kemaluanku.
-----2-----Sambil merenung, aku mempertimbangkan akibat dari kecerobohanku itu yang telah membiarkan seekor anjing mengerjaiku dan akibatnya ini sekarang aku tertelungkup di lantai setengah merangkak dengan kedua tangan dan lututku, di mana kemaluanku dipenuhi dengan batang kemaluan seekor anjing. "Aaagghh.. bagaimana kalau Mas Ferry melihat keadaanku ini? Melihat istri tercintanya menghianatinya dan beselingkuh dengan.. yaahh.. dengan seekor anjing, tidak lebih dari itu

, sedang merangkak dengan kedua tangan dan lututnya dan batang kemaluan yang besar.. yang dua kali lebih besar dari punyanya sedang terbenam di dalam kemaluan yang sempit.. oohh.. aaggh" memikirkan hal itu membuatku, entah bagaimana mendadak membuat badanku serasa panas dan darahku serasa mengalir dengan cepat disertai nafsu birahiku yang mendadak meningkat dan akhirnya badanku mulai bergetar dan aku mengalami orgasme lagi.
-----2-----"Ooohh.. aduuhh

" kemaluanku benar-benar sudah sangat sensitif, terasa agak ngilu sehingga setiap gerakan yang dibuat oleh Tarzan mengakibatkan badanku tergetar dan pantatku terangkat-angkat. Kadang-kadang Tarzan berjalan maju dan dengan terpaksa aku harus merangkak mundur mengikutinya, benar-benar seperti sepasang anjing jantan dan betina yang lagi bersetubuh. Keadaan ini berlangsung kurang lebih setengah jam dan tiba-tiba terasa bagian yang membengkak pada pangkal batang kemaluannya mulai mengecil dan.., "Bleepp.." diikuti dengan tercabutnya batang kemaluan Tarzan dari dalam kemaluanku. Tarzan berjalan ke sudut ruangan sambil menjilat-jilat batang kemaluannya yang berlepotan air maninya dan aku tertelungkup lemas di atas karpet sementara dari kemaluanku mengalir keluar air mani Tarzan yang sangat banyak memenuhi lubang kemaluanku. Dalam posisi ini aku tertidur dengan nyenyaknya.
-----2-----Keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh yang masih terasa lemas dan terasa tulang-tulangku seakan-akan lepas dari sendi-sendinya, akan tetapi perasaanku terasa sangat lega. Setelah mandi dan membersikan seluruh tubuhku, terutama bagian bawahku yang berlepotan air mani yang telah mengering, aku merasa perut keroncongan dan sangat lapar, rupanya kejadian semalam benar-benar menguras seluruh tenagaku. Aku mengambil makanan yang tersedia di dalam lemari es dan setelah membagikan sebagian dengan Tarzan, kami berdua menikmati makan yang ada dengan lahap. Rupanya Tarzan sudah sangat lapar juga setelah semalam menghabiskan seluruh persediaan air maninya yang ada.
-----2-----Pada saat sedang makan itu akan mencoba memikirkan apa yang telah terjadi semalam dan bagaimana cara Tarzan yang dengan cepat bisa menguasai dan mengerjaiku, seakan-akan dia sudah benar-benar terlatih untuk itu dan tiba-tiba kusadari, sepertinya dia sudah sering melakukan ini sebelumnya, tak salah lagi rupanya dia sudah berpengalaman dan sering melakukannya dengan nyonya Italy-nya dulu, itu sebabnya dia menyerang dan menyetubuhiku, karena sudah cukup lama puasa sejak nyonya Italy-nya pergi lebih sebulan lalu. Apakah ini merupakan malapetaka bagiku atau apa?, bingung aku memikirkannya.
-----2-----Menjelang sore hari Mas Ferry tiba di rumah dan sambil menciumku, Mas Ferry bertanya padaku, "Halo sayang.. tentu kau sudah sangat rindu padaku yahh

Ntar lagi aku akan puasin kamu sayang

" aku hanya tersenyum tersipu-sipu saja sambil melirik ke arah Tarzan yang sedang memandang kami berdua dengan matanya yang bulat coklat itu.
-----2-----TAMAT
Unknown cerita sex

Cerita sex Betina untuk bruno

Cerita sex Betina untuk bruno
Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum.
-----1-----Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu.
-----1-----"Hallo Mas Adietya sayang.." sapanya dengan panggilan khas yang mesra ke padaku.
"Hallo juga.. Sayang," balasku pendek.
"Sudah lama yah nunggunya," lanjutku lagi.
-----1-----Antara aku dan si gadis memang terlihat mesra di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui panggilan ataupun sikap terhadap masing-masing. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi, dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore.
-----1-----Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk gadis pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata.
-----1-----"Adiet kangen banget nih sayang," bisikku di telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
"aku juga kangen Mas sayang.." jawabnya pelan.
-----1-----Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu si gadis dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk sangat dekat sekali, sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, saat kita bertatapan wajah.
-----1-----"Kamu cantik sekali siang ini sayang.." kataku lembut.
-----1-----Sembari tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku kemudian memegang kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan kedua bola matanya.
-----1-----Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk memberikan perasaan yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya. Di balik punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang punggungnya. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran 36b itu.
-----1-----Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu jariku sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan desahannya yang sensual.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang.." desahnya lembut.
-----1-----Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Selanjutnya dengan gerakan pelan aku membuka kaos putihnya dan langsung mulutku menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang menonjol kecil. Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia menggelinjang dan mendesah kembali.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali."
-----1-----Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.
-----1-----"Sayang.. Payudara kamu sungguh indah bentukya," bisikku lirih di telinganya.
-----1-----Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali memelukku mesra. Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat memasukinya.
-----1-----Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya, kecuali bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di ruang tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang aku lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut.
-----1-----Bibirku mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh sang gadis kembali bergetar pelan. Desahan dan getaran tubuhnya menandakan kalau sang gadis sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif yang ada di tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju celana jeans nya dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting celananya yang nampak olehku pinggiran celana dalam warna hitamnya yang sexy.
-----1-----Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan lembut merengkuh bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih.
-----1-----"Oh.. Mas sayang.." desahnya parau.
-----1-----Bibirku yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah setelah aku merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain sejenak yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan.
-----1-----"Ssshh.." desisnya lirih.
-----1-----Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.
-----1-----Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang" jeritnya tertahan.
"Aku nggak kuat Mas.." tambahnya lirih.
-----1-----Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku sesaat. Aku menurunkan tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali.
-----1-----Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri buah zakarku.
-----1-----"Ohh.. Sayang" desahku pelan.
-----1-----Rambutnya yang hitam panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis menjelajahi organ sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya berdiri dan kembali aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di tepian meja sementara salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.
-----1-----Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya.
-----1-----"Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat" jeritnya lirih.
-----1-----Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah" pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.
-----1-----Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.
-----1-----"Slepp.." irama yang di timbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.
-----1-----Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya.
-----1-----"Hekk.. Mmm.." gumamnya lirih.
-----1-----Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.
-----1-----"Mmm.. Mmm" gumamnya.
-----1-----Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah zakarku dan memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir bawahnya lirih.
-----1-----"Ohh.. Mas sayangg.." jeritnya bergetar.
-----1-----Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.
-----1-----"Thanks yah.. Mas sayang"ucapnya mesra.
-----1-----Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.
-----1-----"Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini" ucapku kemudian.
-----1-----Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang menggairahkan.
-----1-----Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku mengeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.
-----1-----"Slepp.." masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
"Sss.." sang gadis mendesah menerima desakan penisku.
-----1-----Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.
-----1-----Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang" desahnya.
-----1-----Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut.
-----1-----"Sayang aku mau keluar nih," bisiku lirih.
"Ohh.. Mas sayang aku juga mau" sahutnya pelan.
-----1-----Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.
-----1-----"Creett.. Ohh.. Sayang," jeritku kemudian.
-----1-----Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku ungkapkan.
-----1-----Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu.
-----1-----E N D
Unknown cerita sex

Cerita sex Belenggu rindu yang tertahan

Cerita sex Belenggu rindu yang tertahan

Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum.
-----1-----Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu.
-----1-----"Hallo Mas Adietya sayang.." sapanya dengan panggilan khas yang mesra ke padaku.
"Hallo juga.. Sayang," balasku pendek.
"Sudah lama yah nunggunya," lanjutku lagi.
-----1-----Antara aku dan si gadis memang terlihat mesra di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui panggilan ataupun sikap terhadap masing-masing. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi, dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore.
-----1-----Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk gadis pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata.
-----1-----"Adiet kangen banget nih sayang," bisikku di telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
"aku juga kangen Mas sayang.." jawabnya pelan.
-----1-----Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu si gadis dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk sangat dekat sekali, sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, saat kita bertatapan wajah.
-----1-----"Kamu cantik sekali siang ini sayang.." kataku lembut.
-----1-----Sembari tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku kemudian memegang kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan kedua bola matanya.
-----1-----Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk memberikan perasaan yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya. Di balik punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang punggungnya. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran 36b itu.
-----1-----Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu jariku sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan desahannya yang sensual.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang.." desahnya lembut.
-----1-----Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Selanjutnya dengan gerakan pelan aku membuka kaos putihnya dan langsung mulutku menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang menonjol kecil. Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia menggelinjang dan mendesah kembali.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali."
-----1-----Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.
-----1-----"Sayang.. Payudara kamu sungguh indah bentukya," bisikku lirih di telinganya.
-----1-----Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali memelukku mesra. Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat memasukinya.
-----1-----Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya, kecuali bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di ruang tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang aku lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut.
-----1-----Bibirku mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh sang gadis kembali bergetar pelan. Desahan dan getaran tubuhnya menandakan kalau sang gadis sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif yang ada di tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju celana jeans nya dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting celananya yang nampak olehku pinggiran celana dalam warna hitamnya yang sexy.
-----1-----Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan lembut merengkuh bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih.
-----1-----"Oh.. Mas sayang.." desahnya parau.
-----1-----Bibirku yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah setelah aku merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain sejenak yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan.
-----1-----"Ssshh.." desisnya lirih.
-----1-----Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.
-----1-----Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang" jeritnya tertahan.
"Aku nggak kuat Mas.." tambahnya lirih.
-----1-----Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku sesaat. Aku menurunkan tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali.
-----1-----Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri buah zakarku.
-----1-----"Ohh.. Sayang" desahku pelan.
-----1-----Rambutnya yang hitam panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis menjelajahi organ sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya berdiri dan kembali aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di tepian meja sementara salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.
-----1-----Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya.
-----1-----"Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat" jeritnya lirih.
-----1-----Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah" pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.
-----1-----Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.
-----1-----"Slepp.." irama yang di timbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.
-----1-----Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya.
-----1-----"Hekk.. Mmm.." gumamnya lirih.
-----1-----Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.
-----1-----"Mmm.. Mmm" gumamnya.
-----1-----Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah zakarku dan memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir bawahnya lirih.
-----1-----"Ohh.. Mas sayangg.." jeritnya bergetar.
-----1-----Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.
-----1-----"Thanks yah.. Mas sayang"ucapnya mesra.
-----1-----Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.
-----1-----"Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini" ucapku kemudian.
-----1-----Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang menggairahkan.
-----1-----Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku mengeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.
-----1-----"Slepp.." masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
"Sss.." sang gadis mendesah menerima desakan penisku.
-----1-----Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.
-----1-----Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.
-----1-----"Ohh.. Mas sayang" desahnya.
-----1-----Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut.
-----1-----"Sayang aku mau keluar nih," bisiku lirih.
"Ohh.. Mas sayang aku juga mau" sahutnya pelan.
-----1-----Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.
-----1-----"Creett.. Ohh.. Sayang," jeritku kemudian.
-----1-----Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku ungkapkan.
-----1-----Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu.
-----1-----E N D
Unknown cerita sex
Minggu, 03 Februari 2013

FOTO BUGIL WANITA di Facebook dan Twitter


Foto bugil wanita did facebook dan twitter

Seorang penjual baju  di situs lelang eBay membikin kesalahan yang mempermalukan diri sendiri.
Pasalnya, si penjual memosting foto baju dan dirinya sendiri yang hanya mengenakan penutup dada (bra). Sedangkan, dari pinggang ke bawah telanjang.
Si penjual yang apes itu adalah Aimi Jones,21, yang cukup merasa malu atas kesalahan tak disengaja itu. Menurut orange.co.uk, Aimi berniat menjual gaun lewat eBay. Untuk itu dia memosting foto gaun berwarna kuning tersebut.
Namun, terjadi kesalahan foto. Bukan hanya foto berisi gaun  saja yang diposting, tetapi juga foto dirinya yang nyaris bugil. Sialnya, foto telanjang itu telah diposting di Twitter dan Facebook.
Setelah memosting foto tersebut, Aimi banyak mendapat komentar.
Aimi yang berasal dari Oxford Inggris itu mengatakan: �Ini adalah hal memalukan, hal bodoh untuk dilakukan, dan sekarang seluruh dunia melihat saya telanjang.�
Setelah kesalahan itu, Aimi memosting foto gaun kuning dan menuliskan pesan: �Seperti dilihat ribuan orang, jangan pernah telanjang.�
Aimi yang berpofesi sebagai pelayan, dan kini tengah menjalani proses sebagai terapis kecantikan menambahkan kekasihnya, Andy justru menanggapi salah posting foto itu sebagai hal yang lucu. (Kabar24/nj)
Unknown foto bugil

Cerita sex

Cerita sex terlengkap gak mudeng dan mudah dibaca hanya di beritakonyol.com yups karena cerita sex nya gak ngebosenin . coba aja dibaca satu persatu ceritanya . mantap sekali . jadi buat kalian yang ingin membaca tentang artikel cerita dewasa maupun sex disinilah tempatna . beritakonyol.com




Cerita sex Di Bengkel Mobil

Hari itu, sekitar jam tiga sore aku bersama sepupuku, Ellen baru saja sampai di rumahnya setelah jalan-jalan di mall. Setengah jam kami disana nonton VCD sampai pacarnya yang bernama Winston datang. Memang sih hari itu aku bermain ke sini agar bisa sekalian sorenya mengambil mobilku yang sedang di service rutin di sebuah bengkel di daerah Jakarta Timur yang kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah Ellen. Pas sekali saat itu Winston datang untuk nge-date jadi aku bisa ikut menumpang diantar ke bengkel itu.

Kamipun berangkat dari rumahnya dengan mobil BMW-nya Winston. Walaupun tidak terlalu jauh namun kami sedikit terjebak macet karena saat itu jam bubaran. Yang kukhawatirkan adalah takutnya bengkelnya keburu tutup, kalau begitu kan aku mau tidak mau harus tetap menumpang pada Winston padahal mereka mau pergi nonton dan aku tidak mau mengganggu kebersamaan mereka. Akhirnya tiba juga kami di bengkel itu tepat ketika akan tutup.

"Wah... sudah mau tutup tuh Ci, mendingan cepetan lari turun, siapa tahu masih keburu," kata Ellen.
"Tanyain dulu Ci, kita tunggu kamu di sini, kalau ternyata belum bisa ambil, kamu ikut kita jalan aja," Winston memberi saran.

Akupun segera turun dan setengah berlari ke arah pegawai yang sedang mendorong pintu.

"Mas... Mas tunggu, jangan ditutup dulu, saya mau ngambil mobil saya yang Hyundai warna merah yang dititip kemarin Selasa itu loh!" kataku dengan terburu-buru.
"Tapi kita sudah mau tutup non, kalau mau besok balik aja lagi," katanya.
"Ayo dong, Mas katanya di telepon tadi sudah bisa diambil, tolong dong bentar aja yah, saya sudah ke sini jauh-jauh nih!" desakku.
"Ada apa nih, Kos, kok malah ngobrol," kata seorang pria yang muncul dari samping belakangnya.

Kebetulan sekali pria itu adalah montir yang menangani mobilku ketika aku membawa mobil itu ke sini, orangnya tinggi dan agak gemuk dengan rambut gaya tentara, usianya sekitar awal empat puluh, belakangan kuketahui bernama Fauzan, agaknya dia tergolong montir yang cukup senior di sini.

Akupun lalu mengutarakan maksud kedatanganku ke sini untuk mengambil mobilku itu padanya. Awalnya sih dia juga menyuruhku kembali lagi besok karena bengkel sudah tutup, tapi karena terus kubujuk dan kujanjikan bonus uang rokok akhirnya dia menyerah juga dan mempersilakanku masuk menunggu di dalam. Sebenarnya sih kalau bengkelnya dekat dengan rumahku aku juga bisa saja kembali besok, tapi masalahnya letak tempat ini cukup jauh dari rumahku dan macet pula, kan BT banget kalau harus dua kali jalan.

Aku melambaikan tangan ke arah Ellen dan Winston yang menunggu di mobil pertanda masalah sudah beres dan mereka boleh pergi, merekapun membalas lambaianku dan mobil itu berjalan meninggalkanku. Pak Fauzan menjelaskan padaku tentang kondisi mobilku, dia bilang bahwa semuanya ok-ok saja, kecuali ada sebuah onderdil di bagian bawah mobil yang sebentar lagi tidak layak pakai karena sudah banyak berkarat (sory... Aku tidak mengerti otomotif selain menggunakannya, sampai lupa nama onderdil itu). Karena memikirkan kenyamanan jangka panjang, aku menanyakan kalau bagian itu diganti sekarang memakan waktu lama tidak, ongkos sih tidak masalah. Setelah berpikir sesaat dia pun mengiyakannya dan menyuruhku duduk menunggu.

Sejumlah pegawai dan kasir wanita sudah berjalan ke pintu keluar meninggalkan tempat ini. Di ruangan yang cukup luas ini tinggallah aku dengan Pak Fauzan serta beberapa montir yang sedang menyelesaikan pekerjaan yang tanggung. Seluruhnya ada empat orang di ruangan ini termasuk aku yang satu-satunya wanita.

"Masih banyak kerjaannya ya Mas?" tanyaku iseng-iseng pada montir brewok di dekatku yang sedang mengotak-atik mesin depan sebuah Kijang.
"Dikit lagi kok Non, makanya mending diselesaikan sekarang biar besoknya lebih santai," jawabnya sambil terus bekerja.

Tidak jauh dari tempat dudukku Pak Fauzan sedang berjongkok di sebelah mobilku dan di sebelahnya seorang rekannya yang cuma kelihatan kakinya sedang berbaring mengerjakan perkerjaannya di kolong mobil. Ternyata pekerjaan itu lama juga selesainya, seperempat jam sudah aku menunggu. Melihat situasi seperti ini, timbullah pikiran isengku untuk menggoda mereka. Hari itu aku memakai kaos ketat oranye berlengan panjang yang dadanya agak rendah, lekuk tubuhku tercetak oleh pakaian seperti itu, bawahnya aku memakai rok hitam yang menggantung beberapa senti di atas lutut. Maka bukanlah hal yang aneh kalau para pria itu di tengah kesibukannya sering mencuri-curi pandang ke arahku, apalagi sesekali aku sengaja menyilangkan kakiku.

Aku berjalan ke arah mobilku dan bertanya pada Pak Fauzan,

"Masih lama ya Pak?"
"Hampir Non, ini yang susah tuh melepas yang lamanya, habis sudah berkarat, sebenarnya sih pasangnya gampang saja, bentar lagi juga beres kok"
"Perlu saya bantuin enggak? Bosen dari tadi nunggu terus," tanyaku sambil dengan sengaja berjongkok di hadapannya dengan lutut kiri bertumpu di lantai sehingga otomatis paha putih mulusku tersingkap kemana-mana dan celana dalam merahku juga terlihat jelas olehnya.

Dia terlihat gugup dan matanya tertumbuk ke bawah rokku yang kelihatan karena posisi jongkokku. Aku yakin burungnya pasti sudah terbangun dan memberontak ingin lepas dari sangkarnya. Namun aku bersikap biasa saja seolah tidak mengetahui sedang diintip.

"Oohh... nggak... nggak kok Non," jawabnya terbata-bata.
"Hhoii... Obeng kembang dong," sahut montir yang dari dalam sambil mendorong kursi berbaringnya keluar dari kolong.

Begitu keluar diapun ikut terperangah dengan pemandangan indah di atas wajahnya itu. Keduanya bengong menatapku tanpa berkedip.

"Kenapa? Kok bengong? Liatin apa hayo...?" godaku dengan tersenyum nakal.

Kemudian kuraih tangan si montir yang sedang berbaring itu dan kuletakkan di paha mulusku, memang sih tangannya kotor karena sedang bekerja tapi saat itu sudah tidak terpikir hal itu lagi. Tanpa harus disuruh lagi tangan kasar itu sudah bergerak dengan sendirinya mengelus pahaku hingga sampai di pangkalnya, disana dia tekankan dua jarinya di bagian tengah kemaluanku yang masih tertutup CD.

"Ooohhh..." desahku merasakan remasan pada kemaluanku.

Pak Fauzan menyuruhku berdiri dan didekapnya tubuhku serta langsung menempelkan bibirnya yang tebal dan kasar pada bibir mungilku. Tangannya mengangkat rokku dan menyusup ke dalam celana dalamku. Temannya tidak mau ketinggalan, setelah dia mengelap tangannya dia dekap aku dari belakang dan mulai menciumi leher jenjangku, hembusan nafas dan lidahnya yang menggelikitik membuat birahiku semakin naik. Payudaraku yang masih tertutup baju diremasi dari belakang, tak lama kemudian kaos Mango-ku beserta bra-ku sudah disingkap ke atas. Kedua belah payudaraku digerayangi dengan gemas, putingnya terasa makin mengeras karena terus dipencet-pencet dan dipilin-pilin.

"Hei, ngapain tuh, kok nggak ngajak-ngajak!" seru si montir brewok yang memergoki kami sedang berasyik-masyuk.

Montir di belakangku melambai dan memanggil si brewok untuk ikut menikmati tubuhku. Si brewok pun dengan girang menghampiri kami sambil mempreteli kancing baju montirnya, kurang dari selangkah di dekatku dia membuka seluruh pakaiannya.

Wow... Bodynya padat berisi dengan dada bidang berbulu dan bulunya turun saling menyambung dengan bulu kemaluannya. Dan yang lebih membuatku terpesona adalah bagian yang mengacung tegak di bawah perutnya, pasti tak terlukiskan rasanya ditusuk benda sebesar pisang raja itu, warnanya hitam dengan kepala penis kemerahan. Dia berjongkok di depanku dan memelorotkan rok dan celana dalamku.

"Wah, asyik jembutnya item lebat banget, gua paling suka vagina kaya gini," si brewok mengomentari vaginaku.

Pak Fauzan dan temannya pun mulai melepasi pakaiannya masing-masing hingga bugil. Terlihatlah batang-batang mereka yang sudah menegang, namun aku tetap lebih suka milik si brewok karena nampak lebih menggairahkan, milik Pak Fauzan juga besar dan berisi, namun tidak terlalu berurat dan sekeras si brewok, sedangkan punya temannya lumayan panjang, tapi biasa saja, standarnya pribumi Indonesialah. Aku sendiri tinggal memakai kaos ketat dan bra-ku yang sudah tersingkap.

Kaki kiriku diangkat ke bahu si brewok yang berjongkok sambil melumat vaginaku. Teman Pak Fauzan yang dipanggil 'Zul' itu menopang tubuhku dengan mendekap dari belakang, tangannya terus beraktivitas meremas payudara dan pantatku sambil memainkan lidahnya di lubang telingaku. Pak Fauzan sendiri kini sedang menetek dari payudara kananku. Aku menggelinjang dahsyat dan mendesah tak karuan diserbu dari berbagai arah seperti itu. Tanganku menggenggam penis Pak Fauzan dan mengocoknya perlahan.

"Oookkhh... Jangan terlalu keras," rintihku sambil meringis ketika Pak Fauzan dengan gemas menggigiti putingku dan menariknya dengan mulut, secara refleks tanganku menjambak pelan rambutnya.

Sementara si brewok di bawah sana menyedoti dalam-dalam vaginaku seolah mau ditelan. Dia memasukkan lidahnya ke dalam vaginaku sehingga memberi sensasi geli yang luar biasa padaku, klitorisku juga dia gigit pelan dan digelikitik dengan lidahnya. Pokoknya sangat sulit dilukiskan dengan kata-kata betapa nikmatnya saat itu, jauh lebih nikmat dari mabuk anggur manis. Aku menengokkan wajah ke samping untuk menyambut Zul yang mau melumat mulutku. Lihai juga dia berciuman, lidahnya menjilati lidahku dan menelusuri rongga mulutku, nafasku seperti mau habis rasanya.

Kemudian mereka membaringkanku di kursi untuk berbaring di kolong mobil itu (whateverlah namanya aku tidak tahu nama barang itu ^_^;). Zul langsung mengambil posisi di selangkanganku, tapi segera dicegah oleh Pak Fauzan yang menginginkan jatah lubang lebih dulu. Setelah dibujuk-bujuk Zul pun akhirnya mengalah dari Pak Fauzan yang lebih senior itu. Sebagai gantinya dia mengambil posisi di dekat kepalaku dan menyodorkan penisnya padaku. Kumulai dengan menjilati batang itu hingga basah, lalu buah zakarnya kuemut-emut sambil mengocok batangnya.

Walaupun agak bau tapi aku sangat menikmati oral seks itu, aku senang membuatnya mengerang nikmat ketika kujilati lubang kencing dan kepala penisnya. Pak Fauzan yang sudah selesai dengan pemanasan dengan menggesekkan penisnya pada bibir vaginaku kini sudah mengarahkan penisnya ke liang senggamaku. Aku menjerit kecit ketika benda itu menyeruak masuk dengan sedikit kasar, selanjutnya dia menggenjotku dengan gerakan buas. Aku meresapi setiap detil kenikmatan yang sedang menyelubungi tubuhku, semakin bersemangat pula aku mengemut penis si Zul, kumainkan lidahku di sekujur penis itu untuk menambah kenikmatan pemiliknya. Dia mengerang keenakan atas perlakuanku yang memanjakan 'adik kecil'nya. Rambutku diremas-remas sambil berkata:

"Oooh... Terus Non, enak banget... Yahhh!"

Tanganku yang lain tidak tinggal diam ikut mengocok punya si brewok yang pada saat yang sama sedang melumat payudaraku. Dia sangat menikmati setiap jengkal payudaraku, dia menghisapnya kuat-kuat diselingi gigitan-gigitan yang meninggalkan jejak merah di kulitnya yang putih. Sungguh kagum aku dengan penisnya dalam genggamanku, yang benar-benar keras dan perkasa membuatku tidak sabar ingin segera mencicipinya. Maka aku melepaskan emutanku pada penis Zul dan berkata pada si brewok,

"Sini dong Mas, gua mau nyepong kontolnya!"

Si brewok langsung menggantikan Zul dan menyodorkan penisnya padaku. Hmm... Inilah yang kutunggu-tunggu, aku langsung membuka lebar-lebar mulutku untuk memasukkan benda itu. Tentu saja tidak muat seluruhnya di mulut mungilku malah terasa sesak. Si Zul menggosok-gosokkan penisnya yang basah ke wajahku. Sambil dioral, tangan si brewok yang kasar dan berbulu itu meremasi payudaraku dengan brutal. Di sisi lain, Pak Fauzan melepaskan sepatu bersol tinggi yang kupakai, lalu menaikkan kedua tungkaiku ke bahu kirinya, sambil menggenjot dia juga menjilati betisku yang mulus. Aku benar-benar terbuai oleh kenikmatan main keroyok seperti ini.

Tiba-tiba kami terhenti sejenak karena terdengar suara pintu di buka dari dalam dan keluarlah seorang yang hanya memakai singlet dan celana pendek, tubuhnya agak kurus dan berusia sepantaran dengan Pak Fauzan dengan jenggot seperti kambing. Aku mencoba mengingat-ingat orang ini, sepertinya pernah lihat sebelumnya, ooohh... Iya itu kan montir yang mendengar dan mencatat masalah yang kuceritakan tentang mobilku ketika aku membawanya ke sini. Sepertinya dia baru mandi karena rambutnya masih basah dan acak-acakan. Sebelumnya dia agak terperanjat dengan apa yang dia lihat tapi kemudian dia mendekati kami.

"Weleh-weleh... Gua sibuk cuci baju di belakang, kamu-kamu malah pada enak-enakan ngentot," katanya "Lho, ini kan si Non cantik yang mobilnya diservis itu!"
"Sudah jangan banyak omong, mau ikutan nggak!" kata si brewok padanya.

Buru-buru si montir yang bernama Joni itu melepaskan celananya dan kulihat penisnya bagus juga bentuknya, besar dengan otot yang melingkar-lingkar. Tiga saja belum selesai sudah datang satu lagi, tambah berat deh PR gua, demikian kataku dalam hati. Pak Joni mengambil posisi di sebelah kananku, tangannya menjelajah kemana-mana seakan takut tidak kebagian tempat. Payudara kananku dibetot dan dilumat olehnya sampai terasa nyeri. Aku mengerang sejadi-jadinya antara kesakitan dan kenikmatan, semakin lama semakin liar dan tak terkendali.

Pak Fauzan dibawah sana makin mempercepat frekuensi genjotannya pada vaginaku. Lama-lama aku tidak sanggup lagi menahan cairan cintaku yang semakin membanjir. Di ambang puncak aku semakin berkelejotan dan tanganku semakin kencang mengocok dua batang penis di genggamanku yaitu milik Pak Joni dan Bang Zul. Zul juga menggeram makin keras dan Crot... Crot... Cairan putih kentalnya menyemprot dan berceceran di wajah dan rambutku. Sementara otot-otot kemaluanku berkontraksi makin cepat dan cairan cintaku pun tak terbendung lagi. Aku telah mencapai puncak, tubuhku mengejang hebat diiringi erangan panjang dari mulutku, tapi dia masih terus menggenjotku hingga tubuhku melemas kembali. Setelah dia cabut penisnya, diturunkannya juga kakiku.

"Gantian tuh, siapa mau vagina?" katanya.

Si brewok langsung menggantikan posisinya, sebelumnya dia menjilati dan menyedot cairan vaginaku dengan rakus bagaikan menyantap semangka. Pak Fauzan menaiki dadaku dan menjepitkan penisnya yang sudah licin diantara payudaraku. Dia memaju-mundurkannya seperti yang dia lakukan terhadap vaginaku, tidak sampai lima menit, spermanya muncrat ke muka dan dadaku, kaosku yang tergulung juga ikut kecipratan cairan itu. Pak Fauzan mengelap spermanya yang berceceran di dadaku sampai merata sehingga payudaraku nampak mengkilap oleh cairan itu. Kujilati sperma di sekitar bibirku dengan memutar lidah.

Si brewok minta ganti gaya, kali ini dia berbaring di kursi montir. Tanpa diperintah aku menurunkan tubuhnya sambil membuka lebar liang senggamaku dengan jari. Tanganku yang lain membimbing batang itu memasuki liang itu. Aku menggigit bibir dan mendesis saat penis itu mulai tertancap di vaginaku. Hingga akhirnya seluruh batang itu tertelan oleh liang surgaku, rasanya sangat sesak dan sedikit nyeri dijejali benda sekeras dan sebesar itu, aku dapat merasakan urat-uratnya yang menonjol itu bergesekan dengan dinding vaginaku.

Aku belum sempat beradaptasi, dia sudah menyentakkan pinggulnya ke atas, secara refleks aku menjerit kecil. Sekali lagi dia sentakkan pinggulnya ke atas sampai akupun ikut menggoyangkan tubuhku naik-turun. Mataku merem-melek dan kadang-kadang tubuhku meliuk-liuk saking nikmatnya. Kuraih penis Pak Joni di sebelah kiriku dan kukulum dengan bernafsu, begitu juga dengan penis Pak Fauzan, batang yang sedang kelelahan itu kukocok-kocok agar bertenaga lagi, sisa-sisa spermanya kujilati hingga bersih. Kurasakan ada dua jari memasuki anusku, mengoreki lalu bergerak keluar-masuk di sana, aku menengok ke belakang ternyata pelakunya Bang Zul yang entah kapan sudah di belakangku.

Mungkin karena ketagihan dikaraoke olehku, Pak Joni memegangi kepalaku dan menekannya pada selangkangannya, lalu dia maju-mundurkan pinggulnya seperti sedang bersenggama. Aku sempat gelagapan dibuatnya, kepala penis itu pernah menyentuh tekakku sampai hampir tersedak. Namun hal itu tidak mengurangi keaktifanku menggoyang tubuhku dan mengocok penis Pak Fauzan dengan tangan kiriku. Payudaraku yang ikut bergoyang naik-turun tidak pernah sepi dari jamahan tangan-tangan kasar mereka.

Sepertinya Bang Zul mau main belakang karena dia melebarkan duburku dengan jarinya dan sejenak kemudian aku merasakan benda tumpul yang tak lain kepala penisnya melesak masuk ke dalamnya. Ketiga lubang senggamaku penuh sudah terisi oleh tiga penis. Penis Pak Joni dalam mulutku makin bergetar dan pemiliknya pun makin gencar menyodok-nyodokkannya pada mulutku hingga akhirnya menyemprotkan spermanya di mulutku. Belum habis semprotannya dia menarik keluar benda itu (thank god, akhirnya bisa menghirup udara segar lagi) sehingga sisanya menyemprot ke wajahku, wajahku yang sudah basah oleh sperma Bang Zul dan Pak Fauzan jadi tambah belepotan oleh spermanya yang lebih kental dari milik dua orang sebelumnya.

"Aahh... Aahh... Dikit lagi Bang!" desahku karena sudah akan klimaks lagi.

Cairan cinta terasa terus mengucur membasahi rongga-rongga kemaluanku bersamaan dengan penis si brewok yang terasa makin membengkak dan sodokannya yang makin gencar. Otot-ototku menegang dan desahan panjang keluar dari mulutku akibat orgasme panjang bersama si brewok. Cairan hangat dan kental menyemprot hampir semenit lamanya di dalam lubang vaginaku. Akhirnya tubuhku kembali melemas dan jatuh telungkup di atas dada yang bidang berbulu itu dengan penis masih menancap, sementara dari belakang Bang Zul masih getol menyodomiku tanpa mempedulikan kondisiku sampai dia menumpahkan spermanya di anusku lima menit kemudian. Setelah beristirahat lima menit, Pak Fauzan mengangkat tubuhku diatas kedua tangannya dan membawaku ke ruangan lain yang adalah tempat pencucian mobil bersama teman-temannya.

"Eh, mau ngapain lagi kita nih Pak?" tanyaku heran.
"Kita mau mencuci Non dulu soalnya sudah lengket dan bau peju sih," jawabnya sambil nyengir, kemudian memerintah si brewok untuk menyiapkan selang air.

Pelan-pelan dia turunkan aku, tapi aku masih belum sanggup berdiri karena masih lemas sekali, jadi aku hanya duduk bersimpuh saja di lantai marmer itu.

"Bajunya dilepas aja Non biar nggak basah," katanya sambil membantuku melepaskan kaosku yang tergulung.

Aku kini telah telanjang bulat, hanya jam tangan, anting, dan seuntai kalung perak dengan leontin huruf C yang masih tersisa di tubuhku. Si brewok menyalakan krannya dan mengarahkan selang itu padaku.

"Awww... Dingin!" desahku manja merasakan dinginnya air yang menyemprot padaku.

Pak Joni melepaskan singletnya dan bersama dua orang lainnya mendekati tubuhku yang masih disemprot si brewok, ketiganya mengerubungi tubuhku sambil tertawa-tawa. Aku lalu diberdirikan dan didekap mereka, tangan-tangan mereka menggosoki tubuhku untuk membasuh ceceran sperma yang lengket di sekujur tubuhku seperti sedang memolesi mobil dengan cairan pembersih.

Beberapa menit lamanya si brewok menyirami kami dengan air dingin sehingga tubuh kami basah kuyup. Sesudah itu dia juga ikut bergabung menggerayangiku. Pak Joni mendekapku dari depan, setelah puas menciumi dan meremas payudaraku dia menaikkan kaki kananku ke pingggangnya dan memasukkan penisnya ke vaginaku, mereka mengerjaiku dalam posisi berdiri. Pak Fauzan merangkulku dari belakang dan tak henti-hentinya mencupangi pundak, leher dan tengukku. Bang Zul berjongkok meremasi dan menjilati pantat montokku yang terangkat dengan gemasnya. Si brewok menggerayangi payudaraku yang lain sambil menggelikitik telingaku dengan lidahnya. Desahan nikmatku terdengar memenuhi ruangan itu. Beberapa menit kemudian Pak Joni klimaks dan menumpahkan spermanya di dalam vaginaku. Ini masih belum berakhir, karena setelahnya tubuhku mereka telentangkan di atas kap depan sebuah sedan berwarna silver metalik dan kembali aku disemprot dengan selang air hingga semakin basah.

Bang Zul membentangkan pahaku dan menancapkan penisnya ke vaginaku. Mungkin karena sudah terisi penuh, maka ketika penis itu melesak ke dalamku, nampak sperma kental itu meluap keluar dari sela-sela bibir vaginaku. Aku kembali orgasme yang kesekian kalinya, tubuhku menggelinjang di atas kap mobil itu. Kemudian tak lama kemudian dia pun mencabut penisnya dan menumpahkan isinya di atas perut rataku. Akhirnya selesai juga mereka mengerjaiku, aku terbaring lemas diatas kap, rasanya pegal sekali dan sedikit kedinginan karena basah.

Mereka juga sudah kecapean semua, ada yang duduk mengatur nafas, ada juga yang mengelap badannya yang basah. Pak Fauzan memberiku sebuah Aqua gelas dan handuk kering. Aku menggerakkan tangan menghanduki tubuhku yang basah. Setelah Pak Fauzan dan Bang Zul selesai memasang onderdil yang tertunda, selesai pula perbaikan mobilku. Aku membayarkan biayanya pada Pak Fauzan yang ternyata masih saudara dengan pemilik bengkel ini, pantas dari tadi montir lain tunduk padanya. Aku juga memberi tambahan sepuluh ribu rupiah sebagai uang rokok untuk dibagi antara mereka berempat. Sampai di rumah aku langsung tidur dengan tubuh pegal-pegal, janji ke kafe dengan teman-teman pun terpaksa kubatalkan dengan alasan tidak enak badan.


Oke deh . ini list cerita sex paling banyak dibaca di beritakonyol.com

Cerita seks Cerita tak terlupakan



Selamat menikmati sajian cerita ngentot dan cerita sex dari beritakonyol.com
Unknown cerita sex