Minggu, 20 Januari 2013

Cerita Dewasa Ngentot dengan Cintya

Cerita dewasa Ngentot Kumpulan cerita ngentot dewasa

Hallo perkenalkan namaku Nathan(anggap aja gitu). Aku bersekolah di sekolah swasta yang cukup terkenal di kota ku.Aku memiliki tubuh yang biasa-biasa saja sama sekali tidak atletis, ini kisah yang saya alami.
-----2-----Cerita ini berawal dari saat aq masih kelas 2 SMP aq sedang mendekati seorang cewek yang yaaa.... masuk di kawasan yang sedang-sedang saja.Aq belum mengukur sama sekali ukuran tubuhnya sedetail yang seperti cerita-cerita lain. Dia bernama Sinta (samaran,aslinya si Cinthya), Ia mempunyai wajah yang cukup cantik tetapi yang sangat disayangkan dia memiliki dada yang termasuk kecil dalam teman-temannya ato seumuraan dengannya. Dan dia sepertinya ga pernah melakukan dengan siapapun karena dia sama sekali tidak tau apa istilah-istilah aneh yang menunjukan tentang seks.
-----2-----Setelah sudah mendapatkannya saya mulai mencoba merayu-rayu untuk melakukan dengan istilah-istilah ataupun tindakan yang dapat dikatakan merangasang tapi sulit karena seperti yang sudah saya beri tahu dia belum mengenal istilah-istilah itu. Sampai suatu saat aku merencanakan sesuatu yang mungkin dapat membuatnya ingin melakukan hal itu. Yaitu dengan cara seperti dalam suatu film yang berbau porno(caranya adalah dengan memasang muka murung saat dia melihat ke arah ku dan aku bilang kalau aku dihina-hina karena tidak pernah melakukan seks dengan seorang cewek pun)dan cara itu ternyata sukses dan saat sore-sore dia meneleponku dan dia berbicara bila dia ingin melakukan itu pada malam hari di rumahnya saat dini hari jam12 saat semua orang di rumahnya sudah terlelap tidur.Sontak aku senang tetapi di campuri bingung karena bagai mana aku bias keluar pada jam segitu ,
-----2-----Akhirnya akupun nekat kabur dari jendela demi melakukan itu dengan seorang Sinta atau Cinthya . Setelah sampai dengan motor bebekku dia sudah menunggu di depan rumahnya dengan baju tidur yang sangat tipis dan celana panjag ketat dan dapat diterawang meskipun malam hari yang sangat gelap, dan kami pun masuk ke rumahnya yang besar dan mewah dan aku diajaknya masuk ke kamarnya secara diam-diam karena takut ada yang bangun di rumahnya setelah sampai di kamarnya kami pun segera melakukan pemanasan,dia membuka kaosku dan aku pun lansung memeras �susu�nya dan aku dengan penuh nafsu membuka piyamanya yang tipis dan aku melepaskan tali bh-nya yang mengganggu tangan ku memeras payudaranya yang terlihat kecil ternyata setelah aku buka �susu�-nya lansung memendal ke atas-bawah ternyata cukup besar tidak seperti yang saya bayangkan dan aku memelorot celananya dan sekalian dalemannya .
-----2-----Dan dia mulai agresif dia memelorot celanaku dan sekaligus celana dalamnya dan dia menghisap �burung�-ku dan aku sangat menikmatinya tetapi dia menghentikan dan akupun memperlihatkan pistol ku yang mulai tegang dengan tiba-tiba dan menanyakan kalau aku membawa kondom atau tidak?aku memang sengaja meninggalkan benda itu dan aku lansung mendorongnya sampai jatuh ke kumpulan latek yang sangat empuk itu . Lansung saja aku mencium bibirnya yang nikmat dan halus dia pun tidak lama membalas ciumanku denga mengadu lidah,Air liur kami menjadi satu di dua mulut yang menempel dan tangan kanan ku memeras payudaranya dan tangan kiri memasuki vaginanya yang sedikit-sedikit mulai basah dengan air yang keluar dari tempek itu .
-----2-----Setelah puas kami memulai melakukan yang lebih,aku meghisap teteknya yang sebelah kanan dan yang kiri aku remas dengan tanganku yang sesekali menarik putingnya yang mulai keras,lidahku memainkan putting itu dan aku menghisap payudaranya yang kenyal dan mulai keras karena rangsanga dan dia meringik kenikmatan�aa..hh..a...h... enak..aaa...hh..eee..mmmm�dan aku mulai menggila dan aku melakukan itu semakin keras dan mulutku mulai menurun ke bagian bawah melewati perut dan sampai ke tempek nya yang basah dengan air yang terus mengalir dari dalam memeknya dan dia masih saja merengek tetapi dia ingin di teruskan karena nikmatnya mungkin.Setelah beberapa menit aku menyuruhnya menghisap lagi kontolku yang mulai ingin menikmati keperawanannya dan dia lansung menghisap tanpa ragu dan sedotannya yang kuat membuatku geli dan nikmat yang luar biasa.Setelah beberapa menit berlalu aku menggesek-gesek vaginanya dan dia merengek tidak jelas karena masih mengemut kontolku yang mungkin dia berkata�ah...ayo....teruskan...aku..ga..tahan�.
-----2-----Karena aku ingin segera menikmatinya aku memasukan �burung�-ku ke dalam �sangkar�nya dengan dia terlentang dan .... tetapi agak sulit karena masih sempit dan setelah masuk kontolku menabrak selaput darahnya dan dengan dorongan kecil akhirnya sobek dan dia menjerit kesakitan dicampur kenikmatan �aaaaahhhhhhh.....�dan aku memaju mundurkan �barang�-ku tetapi dia kesakitan dan berbicara �aaahhhh pelan aja sakit�aku pun memperlambat tetapi aku tak tahan dan aku mulai mempercepat tetapi dia sekarang minta dipercepat�ahh ayoooo cepet lagiiii nikmat ahh enakkk tapi aku merasa ingin kencing..� dan tahu dia mau orgasme aku makin mempercepat gerakan dan dia berkata�ahhh enakkk banget kaaaammmuuuu(dia mengeluarkan cairan itu di kontolku merasa hangat)memang hebat dan tahu cara memuaskan ku�dan setelah itu aku merubah posisi menjadi aku menusuknya dari belakang kali ini masuknya mudah dank arena tamengnya sudah sobek jadi tidak lagi ada yang menghalangi pedangku dan dia yang memaju mundurkan tubuhnya dan akupun mengikuti irama itu.Beberapa menit kemudian dia mengejang dan kembali orgasme di saat itu aku sudah ingin keluar dan tetapi aku takut dia hamil dan aku juga tak sudi perjakaku diambil oleh cewek yang aku dekati karena iseng belaka.
-----2-----Aku mengeluarkannya di luar saat aku membalikan badannya maksudku mengeluarkan di mulutnya tetapi belum sampai sudah moncrot deh spermanya tepat di kepalanya dan aku menyuruhnya mencoba rasa itu dan dia meminumnya dan berkata�oohh enak rasanya ini cairan apa?kencing yaaa?�aku pun memberitahunya bahwa itu sperma aku berpikir cewek ini sebenarnya ga pernah sekalipun melihat film gituan tetapi dia dapat melakukan gerakan-gerakan itu dari mana kan ga mungkin udah pernah.Tetapi aku masih belum puas aku memasukan lagi burungku ke mulutnya dan dia tanpa di suruh dia melakukan itu sendiri ,setelah bosan aku kembali memasukan kontolku ke memeknya dengan telpak kakinya menempel di lantai aku memasukan �itu� dari atas dan setelah beberapa saat dia berorgasme dengan meringik terus-menerus , aku mau keluar dan aku lansung menyuruhnya menghisap dan keluarlah lagi cairan itudi mulutnya yang menggairahkan setelah itu kami lemas dan kami tidur dengan burung di mulutnya sebelum pagi aku dibangunkan agar cepat pulang sebelum di curigai orang-orang di rumah dan aku mencium mulutnya dan segera memakai pakaianku dan pulang.karena capek pada hari itu aku tidak masuk sekolah dan ternyata dia juga tidak masuk.
-----2-----TAMAT

Cerita sex | Cerita dewasa Korban pemerkosaan SMP

Cerita sex | Cerita dewasa korban pemerkosaan

Pada waktu bulan mei kemarin ada liburan sekolah selama 2 minggu. Saat itu orang tuaku sedang ada acara pesta di luar kota yaitu perkawinan teman ayahku saat SMP. Bulan Juni aku ada test Ulangan Umum Cawu 3, sehingga aku tidak boleh ikut ke pesta. Cerita dewasa

Aku di rumah sendirian bersama anjing peliharaanku namanya pleki. Hari pertama aku di rumah sendirian perasaanku biasa-biasa saja.Pada hari ke 2, saat aku bangun tidur aku rasanya males banget di rumah(bete). Karena di rumah tidak ada seorangpun, setelah selesai mandi aku tidak mengenakan sehelai benang apapun karena aku merasa males untuk pake baju, apalagi di rumah sendirian. Nah, setelah mandi aku memberi makan anjingku, aku memanggilnya "pleki, pleki.." lalu dia datang menghampiriku soalnya dia tahu kalau dia akan aku beri makan, sambil menggonggong dia melihat makanan yang sedang aku buatkan.

Pada saat dia jongkok entah kenapa aku melihat batang kemaluannya yang besar berwarna merah menjulur keluar dari sarungnya. Tiba- tiba birahiku naik dan kutaruh makanannya di lantai, lalu aku masuk ke kamarku dan masturbasi sambil membayangkan seandainya aku berhubunganungan seks dengan pleki.

Pada saat aku sedang terbaring di ranjang sambil meremas payudaraku, pleki datang dan menggonggong meminta makan lagi, aku lalu mengambil mentega dan kembali berbaring di ranjangku lagi sambil mengoleskannya pada bibir vagina ku yang sudah basah. Lalu aku menyuruhnya menjilatnya, pleki pun datang dan menjilati mentega yang aku oleskan, sehingga aku klimaks.

Setelah dia selesai menjilat mentega yang bercampur cairan kewanitaanku, dia ingin keluar dari kamarku, tetapi aku cepat-cepat menutup pintu kamarku sehingga dia tidak bisa keluar. Lalu aku bergaya doggi style dan menarik pleki yang berbadan besar ke punggungku, aku menggesek - gesekan kemaluanku ke kemaluannya. Dia pun mengerti apa yang diinginkan majikannya, lalu dia mencoba menucukan batang kemaluannya ke vaginaku. Karena gagal masuk, lalu aku membantu memasukannya,

Setelah masuk ah..ah..ah. Rasa perih karena kemaluanya yang besar bercampur rasa geli membuatku nikmat, lalu setelah beberapa saat aku merasa ada cairan hangat yang menyembur dalam liang vaginaku. Akhirnya aku klimaks dan rasanya benar nikmat, tetapi saat klimaks kemaluan pleki masih tertanam dalam kemaluanku yang basah, karena kemaluannya yang membesar seperti kacang yang besar sehingga tidak dapat keluar. Aku dan pleki bergesek-gesekan pantat.

Setelah selesai aku mandi dan membersihkan tubuhku, sedangkan pleki menjilati kemaluannya yang basah karena cairanku. Saat ini aku masih sering melakukan hubungan seks dengan anjingku saat aku sendirian di rumah.

Cerita Lucu Pendek Yang Kocak bikin ngakak

Kumpulan cerita lucu jamin anda pasti NGAKAK Bagi anda yang ingin refreshing sejenak, sepertinya membaca beberapa cerita lucu dibawah ini akan membuat anda segar kembali dan mampu memberikan anda energi baru untuk beraktifitas serta mengikis tekanan stress anda sehari-hari.

Selamat membaca kumpulancerita lucu pendek berikut.

Pesan saya, jangan membaca cerita pendek ini sendirian, karena kalo dilihat orang bisa disangka gila atau kurang waras karena cengar-cengir dan ketawa sendiri. Resiko sepenuhnya tanggung jawab anda ya !!

Cerita Lucu Pendek 1 : Gajah Mati

Seorang Pemimpin sebuah Kebun Binatang mendapat laporan dari staffnya bahwa seekor gajah telah mati di kandangnya. Untuk mengecek kebenaran laporan tersebut sang Pemimpin Bonbin tiba di tempat kejadian dan menemukan seseorang yang sedang menangis di dekat bangkai binatang itu.

"Sebagai pawang gajah ini tentu anda sangat bersedih atas hal ini dan saya juga demikian, " sang Pemimpin mencoba menghibur.

"Saya bukan pawang gajah ini, Pak" sahut orang itu. "Tapi sayalah yang ditugaskan untuk menggali kuburannya.. Gajahnya kan gede banget pak... jadi saya galinya harus dalem banget... T_T"

Cerita Lucu Pendek 2 : Mirip Sesuatu

Suatu hari 4 Tanaman dikebun tengah bercakap-cakap.
Jamur: " Aku mirip Payung "
Brokoli: " Aku mirip Pohon "
Bunga Matahari: " Aku mirip Matahari "
Terong: " Teman-teman , bisa ga Ganti topik bicaranya"

Cerita Lucu 3 : Pengadilan

Hakim: "Anda kenal dengan tersangka?"
Saksi: "Tidak pak!"
Hakim (mengulang): "Anda tidak kenal dengan orang ini?"
Saksi: "Kalau dia kenal, namanya Kadir, bukan Tersangka."
Hakim (mulai jengkel): "Jadi anda kenal dengan saudara Kadir?"
Saksi: "Tidak Pak."
Hakim (geram): "Lhoo... Tadi katanya kenal?!"
Saksi: "Sama Kadir kenal, sama saudaranya tidak!"
Hakim: "GRRRRR!"
*Lempar saksi pake palu*

Cerita Lucu 4 : Toko Baju

Istri : "Pih, Mamih barusan lihat harga pakaian murah2 banget !!!
bener2 sangat murah pih !!Coba deh pih... Jas/Blazer cuman Rp.9.000, Kebaya Rp. 8.000, Kimono Rp. 7.000, Daster Rp.5000, Kemeja Rp.7500, Dan Safari Setelan Lkp hanya Rp.14.000, coba bayangin dech pih, murah kan,.?? Dan masih banyak yang lainnya juga pih !!murah banget !!!"

Suami : "Dimana itu, Mih,.???"

Istri : "Toko baru di depan gang
kita tuh Pih..!"

suami : " Itu mah BUKAN toko baju MAMIH CANTIIIKKKK!!! Itu LAUNDRY!!"

Cerita Lucu Pendek 5 : Percakapan di BUS kota

PR : Perokok
BP : Bukan Perokok

PR mengeluarkan sebungkus rokok dari kantung celananya bermaksud untuk menawarkan kepada orang sebelahnya

PR : Mau rokok mas?
BP : oh tidak,, terimakasih

BP merasa tergugah, dan ingin memberi arahan kepada si PR supaya tidak merokok, lantas mulailah si BP mengawali pembicaraan

BP : sehari habis berapa batang rokok mas?
PR : Biasanya sih 2 bungkus
BP : sebungkus harganya berapa mas?
PR : 10.000
BP : mas udah berapa tahun ngerokok?
PR : kurang lebih 20 tahun

BP : begini saya kasih gambaran, 1 bungkus harganya 10ribu, satu hari mas habis 2 bungkus, jadi 20.000. kalo satu bulan jadi 20.000 x 30 = 600.000. jadi kalo satu tahun berarti 600.000 x 12 = 7.200.000 , kalo anda udah 20 taun ngerokok berarti 7.200.000 x 20 = 144.000.000.. wahh seharusnya kalo mas gak merokok udah bisa beli mobil tuh!

PR : saya juga kasih gambaran!
BP : silahkan
PR : mas perokok atau tidak?
BP : tidak. itu haram bagi saya
PR : LAH? NAPE LO NAIK BUS? MOBIL LO MANA???
BP : $#^@ X!!? + == D @^-*(%)
Unknown cerita lucu, ngakak

Cerita Dewasa Sex ngentot - Saat berlibur

Cerita Dewasa sex ngentot Kumpulan cerita sex dewasa - Saat Liburan

Cerita sex ngentot - Namaku adalah Santoso. Saya bekerja di suatu pabrik di sekitar kota B. Saya bekerja di sana sudah hampir satu tahun. Saya adalah laki-laki single berusia 20 tahun dengan tinggi 170cm dan berat badan 65kg. Sebenarnya saya malas menceritakan pengalaman saya tentang sex tapi karena di situs ini banyak cerita yang merangsang, jadi saya sesekali mencoba untuk menulisnya. Setiap tahun pabrik selalu mencutikan karyawan selama seminggu dan inilah saatnya para karyawan berlibur. Aku merencanakan berlibur sendiri di pantai. Jadi aku langsung pulang setelah mendapat gaji dari atasan dan merapikan baju ke koper untuk ke pantai. Aku mengunakan bis untuk pergi ke pantai. Perjalanan sangat cepat setelah hanya memakan waktu 30 menit. Setelah sampai di pantai, aku mengambil koperku ke tempat resepsionis dan memesan hotel untuk istirahat. Tapi aku terkejut ketika seseorang bangun dari tempat duduknya. Dia adalah perempuan yang sangat cantik dengan tubuh tinggi sekitar 160cm. Aku agak terbengong sejenak dan tiba-tiba..... "Ada apa pak?" tanya cewek itu. "Eee... Saya ingin memesan kamar." Jawabku. "Mau pesan yang mana mas?, disini ada tiga macam kamar." tanya lagi dengan menunjukan papan harga tiga kamar. Aku agak bingung memilih kamar karena aku terpesona oleh kecantikan gadis ini. "Saya ingin kelas menengah" Jawabku setelah berusaha menghilangkan melamunnya. "Harganya Rpxxx" Jawab cewek itu. Lalu aku membayar uang tersebut. Pada saat dia mengetik komputer resepsionis, aku sengaja melihat namanya yang menempel di baju sakunya. Lia namanya. Aku juga lihat tubuhnya dan aku mengelengkan kepalaku sambil berpikir, "Benar benar sempurna." Walaupun dia mengunakan jas seperti layaknya karyawan tapi tubuhnya sangat seksi. Aku terus bengong sambil menunggu dia selesai mengetik. Akhirnya dia mengangkat kepalanya dan mengasih kunci itu sambil berkata "Selamat menikmati hotel kami." Aku mengambil kunci itu dan naik ke kamar hotel. Sesampai di kamar hotel, aku berbaring di ranjang dan memikirkan perempuan tersebut. Tapi lama-kelamaan aku jadi mulai terangsang dan burungku berdenyut ingin keluar dari sarangnya. Aku ingin berusaha untuk tidak memikirkan yang tidak- tidak, tapi burungku terus berontak ingin keluar. Jadi aku melorotkan celana jeans dan celana dalamku sampai ke paha. Muncullah Elang tanpa sayap yang tegak itu. Aku mulai memegang penisku sendiri sambil memikirkan perempuan tersebut. Aku tidak tahan dan mulai mengocok penisku sendiri dengan irama pelan. Setelah mengocok lama, aku merasakan kamarku menjadi panas jadi aku berdiri dan berhenti sejenak untuk melepaskan semua pakaian. Aku ingin memulainya lagi tapi tiba-tiba ada orang yang membuka pintu kamarku. Aku sangat kaget dan berusaha memakai bajuku tapi seseorang terlanjur melihatku. Ternyata perempuan lain yang tak kukenal tapi sangat cantik. Kami saling bertatapan sejenak dan perempuan itu mulai bicara. "Ap..a...kah. in..i kamar no.xxx?" Aku terkejut mendengar perkataannya karena biasanya perempuan langsung menutup pintunya kalau melihat tubuh telanjang lawan jenis. Aku bingung harus menjawab apa karena takut salah. Masih dalam keadaan telanjang,aku memberanikan diri dan menjawab. "Tolong anda masuk dan tutup pintunya dulu." Aku mulai merasa sangat kacau karena aku tidak tahu apa yang kukatakan benar atau salah. Perempuan itu tersenyum dan masuk ke dalam kamarku. Setelah menutupi pintu kamarku, dia bertanya lagi. "Apakah ini kamar no.xxx?" Aku sangat pusing melihat keadaan sekarang dan bermaksud untuk lari tapi aku tidak bisa lari. Aku menghembus napasku dalam-dalam dan berkata. "Ini.. bukan.. kamar... xxx.." Setelah mendengar jawabanku, dia tidak pergi malah mendekatiku dan berkata. "Kenapa kau masih dalam keadaan telanjang?" Setelah mendengar perkataan itu, aku masih bingung sekaligus terangsang seolah ingin cepat-cepat bergumul dengannya tapi juga takut karena belum pernah melakukan hubungan dengan lawan jenis. Tangan kanan perempuan itu mulai memegang badan bidanku dengan usapan kecil. Aku masih belum tahu apa yang harus kulakukan. Tangan kirinya memegang alat vitalku dan bertanya. "Apakah kau pernah melakukannya?" Aku tidak menjawab dan langsung mencium bibir mungil itu secara acak- acakan. Dia pun mulai membalasnya. Aku kaget dengan reaksiku sendiri karena aku tidak memerintahkan untuk mencium. Dia mulai mengeluarkan lidahnya dan mencari lidahku. Aku jadi mulai membalasnya. Setelah beberapa saat kami ciuman, dia melepaskan ciumannya dan berkata di dekat telingaku. "Tenang saja, kita akan bersenang senang." Dia membuka semua bajunya dan melempar di lantai. Tampaklah bukit kembar yang lumayan besar dan garis feminimnya dengan sedikit berbulu. Aku menelan ludah setelah melihat tubuh wanita yang begitu indahnya tepat di depan mataku. Dia mendorongku ke tempat ranjang dan aku jatuh terbaring di ranjang. Dia datang dan mulai mengusap elangku. "Ahh............" Gunamku. "Apakah enak mas?" Tanya si cewek. "En.....ahhkk....k" belum sempat aku menjawab, dia sudah memasukin penisku ke dalam mulutnya. Dia masih mengulum penisku yang membuatku merem-melek dengan napas yang tidak teratur. "Ahhhkkkkk............. Ahhhkkkkk......... Ahhhkkkkk......." Aku mengerang saat lidahnya menjilati lubang penisku. Dia terus menjilati lubang penisku jadi rasanya seperti mau cepat cepat keluar. Setelah beberapa saat, aku mulai merasa gatal dan berdenyut di sekitar penisku. "A..khhhh...u ti....d..ahkk khh.....uu.....aaaatttt." Teriakku. Aku langsung menyemburkan cairan kejantananku ke dalam mulut perempuan itu. Cairan yang kukeluarkan sangat banyak tapi sepertinya perempuan itu menelan sebagian spermaku. Badanku langsung terasa lemas dan serasa ingin tidur. "Mas jangan tidur dulu dong mas!!" teriak cewek itu sambil menepuk dadaku. Aku terbangun dan ingat bahwa aku sedang melakukan hubungan. "Ak..u be..nar be..nar di..buat kamu pingsan, eh ngo..mong ngo...mong kamu sia...pa?" Aku berbicara setelah ingat bahwa aku ingin tahu siapa dia. "Kalo mas ingin tahu siapa aku, kau harus melakukannya sekali lagi, setuju tidak?" tantang cewek itu. "Iya deh." jawabku dengan lebih percaya diri dan langsung bangun dari tempat tidur untuk melakukan seksual. Aku membalikkan badan cewek itu menjadi tidur berbaring dan langsung menjilat payudaranya mulai dari kiri dan menekan jari telunjuk ke punting kanan cewek itu. "Ahh....." Gunam cewek itu. Aku terus menjilat puting kirinya cewek itu dengan lembut dan menghisap sambil mengoyangkan jari telunjuk kiri ke punting kanannya. Ini membuat dia merem-melek dan... "Ahhhh......ge...li.... geee...lliiiii ahhh...." "Masssss......" rintih cewek itu dengan suara menggoda. Aku yang tadinya sudah kecapean mulai terangsang lagi setelah mendengar suara merdu yang mengoda. Aku terus menjilati kadang kadang mencium, menghisap dalam-dalam supaya ingin merasakan nikmat punting susu seorang wanita. Setelah puas dengan yang punting kiri, aku menghisap yang kanan. Ini kulakukan berulang kali sampai payudaranya basah penuh oleh cairan ludahku. Tangan kananku mulai menurun dan memegang bagian feminim wanita tersebut. Aku mencoba memegangnya dengan seluruh tangan tetapi wanita tersebut menolaknya dengan mengrapatkan kedua pahanya. Aku ingin berusahanya tetapi dia mengatakan sesuatu diiringi dengan rintihan. "Mas... s...... ja...... ngan....... duuu...lll...uuuuu.....mas" "Sa...yyaaa.... ma...ssiihhh..... pe.....rrraaaa....wwa....aannn" kata cewek itu. Aku tidak perduli dengan rintihan tersebut dan mencobanya dengan mencium bibirnya dengan tangan kiriku masih memijit bagian kanan punting wanita tersebut. Setelah mencium bibir tersebut aku menulusuri leher wanita tersebut. "Ge......llllliiiiii..... ahhhhh.... ngi......llluuuu" rintih wanita tersebut. Aku ingin sekali rasanya untuk cepat cepat menghabisinya tetapi aku masih bingung harus merangsangkan bagian mana lagi supaya dia terangsang. Jadi aku mendekatkan kuping wanita itu dan mengatakan sesuatu. "Sayang, saya ingin sekali mencicipi keharuman feminim mu." "Tuunnnnngggguuuuu.......... Masssssss..... Ahhhh...." Jawab Cewek itu. Tetapi kata kata tersebut mulai melemah dan pada saat tangan kananku mulai membuka bagian paha cewek itu, dia sepertinya tidak menolak. Dia membuka pahanya dan aku mulai merasakan kehangatan bagian bawah cewek tersebut. Aku mulai memegangnya dengan telapak penuh dan mengerakannya naik turun dengan irama pelan. "Shhhhh......Shhh..." Cewek itu merintih. "Hhhhhh.......hhhhhh" Aku memberanikan diri dan mulai mengosokkan vaginanya dengan agak cepat sambil menghisap puntingnya sangat dalam. Ini membuat dia tambah terangsang dan aku mulai merasakan lembab vagina perempuan tersebut.Aku melepaskan ciuman tersebut dan langsung menurun ke bagian feminim tersebut. Aku mengendus dan merasakan keharuman yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku pun memulainya dengan jilatan kecil di permukaan vagina yang membuat napasnya tidak teratur. "Hhhhh..........hhhhhh" "A.....ku.......ahhhhhhssssshhhh" Cewek itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu tetapi aku tidak memperdulinya dan menjilatinya dengan lebih cepat. Aku menjilatinya terus-menerus sampai aku mulai merasakan ada sesuatu yang seperti bola kecil mencuat keluar. Aku tidak mengerti dan coba untuk menjilatinya tapi tiba-tiba....... "Ahhhhkkkkk........ Ge.....lllllliiiiii..... niiikkk...Ahhhhh....ma...t... ahh.." Cewek itu merintih lebih keras seolah olah ingin minta tolong pada seseorang. Aku pun mengerti ternyata dia merasa nikmat kalau dijilat di daerah situ. Dia mulai menjambak kepalaku yang membuatku kesakitan tapi aku tidak ragu-ragu lagi dan mulai menjilatinya terus-menerus sampai tiba-tiba aku mendengar sesuatu. "Ahhhhh..... kk.... Ak......uuuu...... iiiiinnnggg...iii...nnn.... kkkkeeeelllluuuuaarrr" Bersamaan dengan suara itu, aku merasa ada cairan yang keluar sangat deras. Kepalaku pun dijepit erat-erat yang membuatku tidak bisa bergerak. Aku merasa sesak napas karena tidak ada ruangan yang bisa buat bernapas. Aku diam sejenak untuk mengetahui apa yang terjadi. Setelah beberapa saat, tangan yang memjambakku mengendor dan kaki yang menjepitku pun melepas. Aku mengangkat kepala dan lihat matanya mulai terbuka. "Ma..sss....kamu...he...bbaattt...." Ujar cewek itu. "Kamu juga hebat sayang." Jawabku. "Masss, kau.. tahu.... tidak.... bahwa.... kau.... sala.h kam..ar?" Tanya cewek itu dengan suara lemas. Aku agak bingung dan berbicara kembali. "Ini kan kamar yyy...." "Tid...ak, Ini kam..ar...xxx" tutur cewek itu. Aku kaget setengah mati dan baru mengerti bahwa akulah yang salah. "Nama kamu siapa sayang?" Aku tanya dia setelah tenang dengan memegang pipinya. "Ak.u ada..lah Cellia." Jawabnya. "Apakah kau mau jadi istri saya?" Tanyaku. "Kau be..nar-be..nar nak..al." Jawabnya. Setelah menjawab itu, aku langsung mencium bibirnya dan memulai permainannya lagi. Aku mengeluarkan lidahku dan mencari lidahnya untuk dimain. Dia pun membalasnya dengan penuh nafsu. "mmm.....mmmmm....." itulah suara yang dikeluarkan waktu lidah kami beradu. Aku terus memainkan lidahnya sambil kuangkat setengah badannya. Keadaanku sekarang lebih tenang dibanding yang tadi jadi aku melepas ciumannya dan dengan santai menjilati lehernya naik turun. "Hhhhhhh........hhhhh.." itulah suara cewek yang lagi mendesah. Permainan di leher sudah cukup untukku dan aku bermaksud untuk mulai lagi di bagian dadanya. Aku turun dan mulai menghisap payudara kirinya. Aku menyedot, mencium, mengendus payudaranya. Sedangkan tanganku mulai lagi memijit kanan payudara indah itu. Aku menghisap terus-menerus sampai payudara kirinya basah kuyup dan aku pun berpindah lagi menghisap ke punting kanan. Aku mengulang terus-menerus dari kiri ke kanan, dan kanan ke kiri. "Ahhhh...... Ahhhhh... Ahhhhh.... geeee....llliiii.... ngi...lll...uuuu...." Itulah kata-kata yang terulang terus- menerus. "Maaaa...ssssss.... co....bbbaaa..... mm.....aa..sssuuuu...kkkiiiinnn.... mmm..aaaa..ssss.." "Akkk...uuuuu... suuu..dd..ahhh... s...iii...aaa...pppp...Akhh." Sepertinya kata itu mulai muncul ketika aku mengigit kecil di punting kanan wanita itu.Aku masih belum ingin menancap gas karena pikiranku sudah agak tenang, aku ingin dia merasakan kehebatan permainanku. Tetapi dia sangat ganas. Dia membalikan tubuhku dan menindihnya di atas tubuhku. Aku tidak bisa apa-apa dan mengikuti permainannya. Dia menunduk dan menjilati puntingku. "Ahhhkk....Ahhhh." Desahku sambil berusaha mengangkat kepalanya. Tetapi dia melarang dan menepis kedua tanganku. Setelah menjilat sebentar puntingku, dia duduk memegang penisku dan berusaha memasukinya ke dalam liang vaginanya. "Astaga, ini perempuan masih perawan tapi berani memasukinya, benar benar lihai." pikirku. Saat memasuki ke dalam liang vaginanya, aku mengalami kesulitan. Aku merasa susah sekali memasukinya. Dia mulai menekan sedikit demi sedikit dan akhirnya masuk setengah. Setelahmemasukinya, dia mulai mengenjot dengan irama pelan. "Ahhh...Ahhh." Kami berdua mendesah secara bersama. Aku merasa sepertinya ada sesuatu yang menyentuh seperti dinding di dalam vaginanya tetapi aku tidak tahu apa itu karena yang kurasakan saat itu hanyalah nikmat. Aku mulai mengangkat pinggulku untuk menusuknya lebih dalam. "Ahhhh....Ahhhh." Kami terus mendesah tidak beraturan. Permainan yang menyenangkan ini kuteruskan dengan irama agak cepat tapi sepertinya cewek itu agak kesakitan. "A....dduu..hhh... sssaa...kkkkk..iiii...tttt" "Say.., ke..na..pa?" Tanyaku. "Ak...uuu suu...dddaahh....Ahhhhh." Jawabnya terhenti. "Ke..na..pa?" Tanyaku penasaran. "ttiii...ddaakkk...per...aaww...a..nnn" Lanjutnya lagi. Pada saat bersamaan dengan teriakan itu, aku merasakan seperti menembus sesuatu dan aku sadar pada saat darah mengalir di daerah perutku. Ternyata aku telah meregut keperawanan gadis itu. "Celaka, aku tidak sadar bahwa dia masih gadis karena saya terlalu keasyikan bermain." Pikirku. Pada saat yang sama, pikiranku juga merasakan menyesal sekaligus nikmat. "Mau gimana lagi, nasi sudah jadi bubur!" Aku diam sejenak untuk menenangkan situasi. Setelah agak tenang, perempuan itu melihat ke arahku dengan agak merangsang sambil menekan dadaku dan mulai mengenjotnya lagi. Aku pun tersenyum dan mengetahui bahwa dia tidak menyesal kehilangan kegadisannya. "Ahhh......Ahhhhhh." Kami mulai lagi mendesah hebat ketika enjotannya semakin cepat. "A....yooo..... masss...." Dia mengatakan itu sambil mendesah. "ma...ssuuukkkiinn.... ahhh... ke..... daaaa...la...am." Dia terus berusaha mengatakan sesuatu. "akkk....uuuu in....giii...n me...ra.a..saa..kan el...ang...aahhhh..... bb...eee..sss..aaa..rrr." Aku tidak begitu jelas apa yang dia katakan, tetapi saya tahu bahwa dia menikmatinya karena dia terus mengenjotnya dengan irama lumayan cepat dibanding tadi. Marathon yang melelahkan masih terus berlanjut, permainan ini kurasakan sangat lama sampai aku mulai merasa ada yang berdenyut lagi di sekujur burungku. "Cell...iiaa..., a...kkkkuuu..ahh... iinnngggiinnn...kkkeee..lllluuaaarrr.." Aku berbicara sambil memegang pinggul perempuan itu. "Sayyaa... jjjuuu.gggaaa... ttiiiddaakkk....aahhhhh... ttaahhaaannn." Suara histeris perempuan itu mulai kencang. Tiba-tiba aku merasakan ada cairan banyak yang keluar dari liang tersebut dan memuncratkan di penisku. Cairan ini membuat permainanku ingin cepat berakhir karena sangat licin dan.... "Ahhhhkkkkkkkk.....Ahhhkkkkkk" Aku teriak sekencang kencangnya sambil menaik-turunkan pinggul perempuan itu dengan sangat cepat. "Croootttt......Crooottttt...." Burungku akhirnya mengeluarkan cahaya putih yang sangat banyak. Kurasakan bahwa aku menyemburkannya 7 kali didalam liang vagina perempuan tersebut. Setelah beberapa saat, tanganku mulai berhenti dan melepaskannya. Aku pun terasa sangat lemas. Aku memejamkan mataku dan aku pun tertidur. Di detik terakhir, aku hanya merasakan bahwa perempuan itu tertidur di pangkuan dadaku. Setelah matahari terbit di pagi hari, aku pun pelan-pelan membuka mataku. Aku masih bingung apakah kemarin aku bermimpi atau tidak. Aku pun menengok kiri dan kanan untuk mengetahuinya. Ternyata aku tidak mimpi dan aku melihat ada wanita sedang merapikan bajunya dan siap untuk pergi. Aku memanggilnya tapi.... "Sayang, kau mau ke mana?" Tanyaku. Dia hanya tersenyum dan pergi keluar. Aku pun tidur lagi karena aku benar- benar kecapean. Sejak kemarin aku selesai kerja, aku tidak istirahat. Aku bangun lagi setelah segar dan memakai kembali pakaianku. Setelah selesai, aku pun keluar dengan bagasiku. Aku melihat pintu nomor yang ditempel di pintu dan ternyata aku benar-benar salah. Ruanganku ada di sebelah. Aku taruh barang-barang di kamarku dan keluar. Pada saat aku keluar dan berjalan di lorong, aku melihat ada pembersih ruangan berjalan menuju ke sini. Aku pun mengsenyum pagi ke pembersih laki-laki itu. Aku melewati pria itu dan mendengar suara pintu terbuka. Aku menengok sebentar dan aku kaget karena pintu yang dibuka adalah ruangan yang aku tidur bersama perempuan kemarin. Aku bergegas kembali ke sana dan menghentikannya. "Tunggu dulu pak, jangan dibersihin ruangan ini." "Ah?" Pria itu sepertinya bingung. "Ruangan ini kan sudah check out tadi pagi." Lanjut pria itu. "Emangnya ini ruangan bapak?" Lanjut lagi dengan pertanyaan. Aku bingung sekaligus kaget karena wanita yang bersetubuh denganku pergi begitu saja tanpa pemberitahuanku. "Tidak pak, aku pikir itu ruangan saya." Aku jawab setelah mengetahuinya. Aku pun keluar hotel dengan menyesal dan pergi makan siang. Sisa liburanku hanyalah hampa karena aku sendiri di dalam hotel sambil menyedih hati berbaring di ranjang.

Cerita dewasa 17tahun terbaru

Cerita Dewasa 17tahun Khusus Dewasa - Kumpulan cerita Dewasa Paling Seru terbaru - Artikel Dewasa Terbaru dan paling seru ini merupakan cerita khusus untuk dewasa saja dan buat yang masih dibawah umur saya sarankan jangan membaca artikel ini karna sangat berbahaya bagi fisik maupun mental anda.
yuk kalok gitu kita langsung saja menuju cerita panas atau paling hot yang saya sajikan dibawah ini:
Cerita Dewasa ini merupakan kisah seorang pembantu dan anak majikannya dengan judul Cerita Dewasa, Aku dan Anak Majikanku.

Lima bulan sudah aku bekerja sebagai seorang pembantu rumahtangga di keluarga Pak Umar. Aku memang bukan seorang yang makan ilmu bertumpuk, hanya lulusan SD saja di kampungku. Tetapi karena niatku untuk bekerja memang sudah tidak bisa ditahan lagi, akhirnya aku pergi ke kota jakarta, dan beruntung bisa memperoleh majikan yang baik dan bisa memperhatikan kesejahteraanku.
Cerita Dewasa Khusus Dewasa

Ibu umar pernah berkata kepadaku bahwa beliau menerimaku menjadi pembantu rumahtangga dirumahnya lantaran usiaku yang relatif masih muda. Beliau tak tega melihatku luntang-lantung di kota besar ini. "Jangan-jangan kamu nanti malah dijadikan wanita panggilan oleh para calo WTS yang tidak bertanggungjawab." Itulah yang diucapkan beliau kepadaku.

Usiaku memang masih 17 tahun dan terkadang aku sadar bahwa aku memang lumayan cantik, berbeda dengan para gadis desa di kampungku. Pantas saja jika Ibu umar berkata begitu terhadapku.

Namun akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiranku, yakni tentang perlakuan anak majikanku Mas Anto terhadapku. Mas Anto adalah anak bungsu keluarga Bapak umar. Dia masih kuliah di semester 4, sedangkan kedua kakaknya telah berkeluarga. Mas Anto baik dan sopan terhadapku, hingga aku jadi aga segan bila berada di dekatnya. Sepertinya ada sesuatu yang bergetar di hatiku. Jika aku ke pasar, Mas Anto tak segan untuk mengantarkanku. Bahkan ketika naik mobil aku tidak diperbolehkan duduk di jok belakang, harus di sampingnya. Ahh.. Aku selalu jadi merasa tak Enak. Pernah suatu malam sekitar pukul 20.00, Mas anto hendak membikin mie instan di dapur, aku bergegas mengambil alih dengan alasan bahwa yang dilakukannya pada dasarnya adalah tugas dan kewajibanku untuk bisa melayani majikanku. Tetapi yang terjadi Mas Anto justru berkata kepadaku, "Nggak usah, Sarni. Biar aku saja, ngga apa-apa kok.."
CERITA DEWASA TERBARU
"Nggak.. nggak apa-apa kok, Mas", jawabku tersipu sembari menyalakan kompor gas.

Tiba-tiba Mas Anto menyentuh pundakku. Dengan lirih dia berucap, "Kamu sudah capek seharian bekerja, Sarni. Tidurlah, besok kamu harus bangun khan.."

Aku hanya tertunduk tanpa bisa berbuat apa-apa. Mas Anto kemudian melanjutkan memasak. Namun aku tetap termangu di sudut dapur. Hingga kembali Mas Anto menegurku.

"Sarni, kenapa belum masuk ke kamarmu. Nanti kalau kamu kecapekan dan terus sakit, yang repot kan kita juga. Sudahlah, aku bisa masak sendiri kalau hanya sekedar bikin mie seperti ini."

Belum juga habis ingatanku saat kami berdua sedang nonton televisi di ruang tengah, sedangkan Bapak dan Ibu Umar sedang tidak berada di rumah. Entah kenapa tiba-tiba Mas Anto memandangiku dengan lembut. Pandangannya membuatku jadi salah tingkah.

"Kamu cantik, Sarni."
Aku cuma tersipu dan berucap,
"Teman-teman Mas Anto di kampus kan lebih cantik-cantik, apalagi mereka kan orang-orang kaya dan pandai."
"Tapi kamu lain, Sarni. Pernah tidak kamu membayangkan jika suatu saat ada anak majikan mencintai pembantu rumahtangganya sendiri?"
"Ah.. Mas Anto ini ada-ada saja. Mana ada cerita seperti itu", jawabku.
"Kalau kenyataannya ada, bagaimana?"
"Iya.. nggak tahu deh, Mas."

Kata-katanya itu yang hingga saat ini membuatku selalu gelisah. Apa benar yang dikatakan oleh Mas Anto bahwa ia mencintaiku? Bukankah dia anak majikanku yang tentunya orang kaya dan terhormat, sedangkan aku cuma seorang pembantu rumahtangga? Ah, pertanyaan itu selalu terngiang di benakku.

Tibalah aku memasuki bulan ke tujuh masa kerjaku. Sore ini cuaca memang sedang hujan meski tak seberapa lebat. Mobil Mas Anto memasuki garasi. Kulihat pemuda ini berlari menuju teras rumah. Aku bergegas menghampirinya dengan membawa handuk untuk menyeka tubuhnya. cerita seks 2013

"Bapak belum pulang?" tanyanya padaku.
"Belum, Mas."
"Ibu.. pergi..?"
"Ke rumah Bude Mami, begitu ibu bilang."

Mas Anto yang sedang duduk di sofa ruang tengah kulihat masih tak berhenti menyeka kepalanya sembari membuka bajunya yang rada basah. Aku yang telah menyiapkan segelas kopi susu panas menghampirinya. Saat aku hampir meninggalkan ruang tengah, kudengar Mas anto memanggilku. Kembali aku menghampirinya.

"Kamu tiba-tiba membikinkan aku minuman hangat, padahal aku tidak menyuruhmu kan", ucap Mas Anto sembari bangkit dari tempat duduknya.
"Santi, aku mau bilang bahwa aku menyukaimu."
"Maksud Mas Apa bagaimana?"

"Apa aku perlu jelaskan?" sahut Mas Anto padaku.

Tanpa sadar aku kini berhadap-hadapan dengan Mas Anto dengan jarak yang sangat dekat, bahkan bisa dikatakan terlampau dekat. Mas Anto meraih kedua tanganku untuk digenggamnya, dengan sedikit tarikan yang dilakukannya maka tubuhku telah dalam posisi sedikit terangkat merapat di tubuhnya. Sudah pasti dan otomatis pula aku semakin dapat menikmati wajah ganteng yang rada basah akibat guyuran hujan tadi. Demikian pula Mas Anto yang semakin dapat pula menikmati wajah bulatku yang dihiasi bundarnya bola mataku dan mungilnya hidungku.

Kami berdua tak bisa berkata-kata lagi, hanya saling melempar pandang dengan dalam tanpa tahu rasa masing-masing dalam hati. Tiba-tiba entah karena dorongan rasa yang seperti apa dan bagaimana bibir Mas Anto menciumi setiap lekuk mukaku yang segera setelah sampai pada bagian bibirku, aku membalas pagutan ciumannya. Kurasakan tangan MasAnto merambah naik ke arah dadaku, pada bagian gumpalan dadaku tangannya meremas lembut yang membuatku tanpa sadar mendesah dan bahkan menjerit lembut. Sampai disini begitu campur aduk perasaanku, aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan takut yang entah bagaimana aku harus melawannya. Namun campuran rasa yang demikian ini segera terhapus oleh rasa nikmat yang mulai bisa menikmatinya, aku terus melayani dan membalas setiap ciuman bibirnya yang di arahkan pada bibirku berikut setiap lekuk yang ada di bagian dadaku. Aku semakin tak kuat menahan rasa, aku menggelinjang kecil menahan desakan dan gelora yang semakin memanas.

Ia mulai melepas satu demi satu kancing baju yang kukenakan, sampailah aku telanjang dada hingga buah dada yang begitu ranum menonjol dan memperlihatkan diri pada Mas Anto. Semakin saja Mas Anto memainkan bibirnya pada ujung buah dadaku, dikulumnya, diciuminya, bahkan ia menggigitnya. Golak dan getaran yang tak pernah kurasa sebelumnya, aku kini melayang, terbang, aku ingin menikmati langkah berikutnya, aku merasakan sebuah kenikmatan tanpa batas untuk saat ini.

Aku telah mencoba untuk memerangi gejolak yang meletup bak gunung yang akan memuntahkan isi kawahnya. Namun suara hujan yang kian menderas, serta situasi rumah yang hanya tinggal kami berdua, serta bisik goda yang aku tak tahu darimana datangnya, kesemua itu membuat kami berdua semakin larut dalam permainan cinta ini. Pagutan dan rabaan Mas Anto ke seluruh tubuhku, membuatku pasrah dalam rintihan kenikmatan yang kurasakan. Tangan Mas Anto mulai mereteli pakaian yang dikenakan, iapun telanjang bulat kini. Aku tak tahan lagi, segera ia menarik dengan keras celana dalam yang kukenakan. Tangannya terus saja menggerayangi sekujur tubuhku. Kemudian pada saat tertentu tangannya membimbing tanganku untuk menuju tempat yang diharapkan, dibagian bawah tubuhnya. Mas Anto dan terdengar merintih.

Buah dadaku yang mungil dan padat tak pernah lepas dari remasan tangan Mas Anto. Sementara tubuhku yang telah telentang di bawah tubuh Mas Anto menggeliat-liat seperti cacing kepanasan. Hingga lenguhan di antara kami mulai terdengar sebagai tanda permainan ini telah usai. Keringat ada di sana-sini sementara pakaian kami terlihat berserakan dimana-mana. Ruang tengah ini menjadi begitu berantakan terlebih sofa tempat kami bermain cinta denga penuh gejolak.

Ketika senja mulai datang, usailah pertempuran nafsuku dengan nafsu Mas Anto. Kami duduk di sofa, tempat kami tadi melakukan sebuah permainan cinta, dengan rasa sesal yang masing-masing berkecamuk dalam hati. "Aku tidak akan mempermainkan kamu, Sarni. Aku lakukan ini karena aku mencintai kamu. Aku sungguh-sungguh, Sarni. Kamu mau mencintaiku kan..?" Aku terdiam tak mampu menjawab sepatah katapun.

Mas Anto menyeka butiran air bening di sudut mataku, lalu mencium pipiku. Seolah dia menyatakan bahwa hasrat hatinya padaku adalah kejujuran cintanya, dan akan mampu membuatku yakin akan ketulusannya. Meski aku tetap bertanya dalam sesalku, "Mungkinkah Mas Anto akan sanggup menikahiku yang hanya seorang pembantu rumahtangga?"

Sekitar pukul 19.30 malam, barulah rumah ini tak berbeda dengan waktu-waktu kemarin. Bapak dan Ibu umar seperti biasanya tengah menikmati tayangan acara televisi, dan Mas Anto mendekam di kamarnya. Yah, seolah tak ada peristiwa apa-apa yang pernah terjadi di ruang tengah itu.

Sejak permainan cinta yang penuh nafsu itu kulakukan dengan Mas Anto, waktu yang berjalanpun tak terasa telah memaksa kami untuk terus bisa mengulangi lagi nikmat dan indahnya permainan cinta tersebut. Dan yang pasti aku menjadi seorang yang harus bisa menuruti kemauan nafsu yang ada dalam diri. Tak peduli lagi siang atau malam, di sofa ataupun di dapur, asalkan keadaan rumah lagi sepi, kami selalu tenggelam hanyut dalam permainan cinta denga gejolak nafsu birahi. Selalu saja setiap kali aku membayangkan sebuah gaya dalam permainan cinta, tiba-tiba nafsuku bergejolak ingin segera saja rasanya melakukan gaya yang sedang melintas dalam benakku tersebut. Kadang aku pun melakukannya sendiri di kamar dengan membayangkan wajah Mas Anto. Bahkan ketika di rumah sedang ada Ibu umar namun tiba-tiba nafsuku bergejolak, aku masuk kamar mandi dan memberi isyarat pada Mas Anto untuk menyusulnya. Untung kamar mandi bagi pembantu di keluarga ini letaknya ada di belakang jauh dari jangkauan tuan rumah. Aku melakukannya di sana dengan penuh gejolak di bawah guyuran air mandi, dengan lumuran busa sabun di sana-sini yang rasanya membuatku semakin saja menikmati sebuah rasa tanpa batas tentang kenikmatan.

Walau setiap kali usai melakukan hal itu dengan Mas Anto, aku selalu dihantui oleh sebuah pertanyaan yang itu-itu lagi dan dengan mudah mengusik benakku: "Bagaimana jika aku hamil nanti? Bagaimana jika Mas Anto malu mengakuinya, apakah keluarga Bapak Umar mau merestui kami berdua untuk menikah sekaligus sudi menerimaku sebagai menantu? Ataukah aku bakal di usir dari rumah ini? Atau juga pasti aku disuruh untuk menggugurkan kandungan ini?" Ah.. pertanyaan ini benar-benar membuatku seolah gila dan ingin menjerit sekeras mungkin. Apalagi Mas Anto selama ini hanya berucap: "Aku mencintaimu, Sarni." Seribu juta kalipun kata itu terlontar dari mulut Mas Anto, tidak akan berarti apa-apa jika Mas Anto tetap diam tak berterus terang dengan keluarganya atas apa yang telah terjadi dengan kami berdua.

Akhirnya terjadilah apa yang selama ini kutakutkan, bahwa aku mulai sering mual dan muntah, yah.. aku hamil! Mas Anto mulai gugup dan panik atas kejadian ini.

"Kenapa kamu bisa hamil sih?" Aku hanya diam tak menjawab.
"Bukankah aku sudah memberimu pil supaya kamu nggak hamil. Kalau begini kita yang repot juga.."
"Kenapa mesti repot Mas? Bukankah Mas Anto sudah berjanji akan menikahi Sarni?"
"Iya.. iya.. tapi tidak secepat ini Santi. Aku masih mencintaimu, dan aku pasti akan menikahimu, dan aku pasti akan menikahimu. Tetapi bukan sekarang. Aku butuh waktu yang tepat untuk bicara dengan Bapak dan Ibu bahwa aku mencintaimu.."

Yah.. setiap kali aku mengeluh soal perutku yang kian bertambah usianya dari hari ke hari dan berganti dengan minggu, Mas Anto selalu kebingungan sendiri dan tak pernah mendapatkan jalan keluar. Aku jadi semakin terpojok oleh kondisi dalam rahim yang tentunya kian membesar.

Genap pada usia tiga bulan kehamilanku, keteguhkan hatiku untuk melangkahkan kaki pergi dari rumah keluarga Bapak umar. Kutinggalkan semua kenangan duka maupun suka yang selama ini kuperoleh di rumah ini. Aku tidak akan menyalahkan Mas Anto. Ini semua salahku yang tak mampu menjaga kekuatan dinding imanku.

Subuh pagi ini aku meninggalkan rumah ini tanpa pamit, setelah kusiapkan sarapan dan sepucuk surat di meja makan yang isinya bahwa aku pergi karena merasa bersalah terhadap keluarga Bapak Umar.

Hampir setahun setelah kepergianku dari keluarga Bapak umar, Aku kini telah menikmati kehidupanku sendiri yang tak selayaknya aku jalani, namun aku bahagia. Hingga pada suatu pagi aku membaca surat pembaca di tabloid terkenal. Surat itu isinya bahwa seorang pemuda Anto mencari dan mengharapkan isterinya yang bernama Sarni untuk segera pulang. Pemuda itu tampak sekali berharap bisa bertemu lagi dengan si calon isterinya karena dia begitu mencintainya.

Aku tahu dan mengerti benar siapa calon isterinya. Namun aku sudah tidak ingin lagi dan pula aku tidak pantas untuk berada di rumah itu lagi, rumah tempat tinggal pemuda bernama Anto itu. Aku sudah tenggelam dalam kubangan ini. Andai saja Mas Anto suka pergi ke lokalisasi, tentu dia tidak perlu harus menulis surat pembaca itu. Mas Anto pasti akan menemukan calon istrinya yang sangat dicintainya. Agar Mas Anto pun mengerti bahwa hingga kini aku masih merindukan kehangatan cintanya. Cinta yang pertama dan terakhir bagiku.

sekian artikel tentang Cerita Dewasa Khusus Dewasa | Cerita Dewasa Paling Seru Terbaru